Saat menjalani pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC), kesempatan mengakses komputer dan HP terbatas. Dia akhirnya sempat tertarik dengan bidang kimia.
Dia sukses meraih medali perak pada Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Kimia pada 2020. Bahkan meraih medali perunggu pada 53rd International Chemistry Olympiad 2021 di Jepang.
Namun, kesukaannya pada komputer tak luntur. Dia kembali mendalami informatika.
"Saya merasa lebih cocok di Teknik Informatika setelah mengikuti dasar pemrograman. Lingkungan SMA yang mendukung dan jarang pegang gadget membantu aku belajar lebih efektif," beber Hanif dikutip dari laman itb.ac.id, Senin, 15 Juli 2024.
Dia akhirnya menemukan minatnya yang lebih dalam ketika berkuliah di Teknik Informatika. "Dulu aku malah ingin masuk jurusan Elektro karena tahunya STEI (Sekolah Teknik Elektro dan Informatika) itu elektro," kenang Hanif.
Prestasi Hanif berlanjut dengan menjuarai Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) 2022, kompetisi teknologi informasi dan komunikasi.
"Pengalaman Gemastik sangat berkesan. Awalnya aku diajak karena menggantikan anggota tim yang hilang. Sempat mengalami kesulitan, ternyata kami bisa meraih skor tertinggi," kenang Hanif.
Dia juga terlibat aktif dalam tim robotika Dagozilla di bawah Unit Robotika ITB (URO ITB). Anggota tim lapangan divisi programming itu mengantarkan tim Dagozilla lolos ke babak nasional Kontes Robot Sepakbola Indonesia Beroda (KRSBI-B) 2023.
"KRI sangat melelahkan karena harus standby dan memastikan semuanya berjalan lancar. Programming justru paling banyak dikerjakan mendekati hari H," ungkap dia.
Saat ini, Hanif mahir menggunakan berbagai bahasa pemrograman, seperti Python, C++, Javascript, dan Golang. Adapun yang paling nyaman ia gunakan sehari-hari adalah Python.
“Yang terpenting justru mengasah cara berpikir analitis dan logis. Seperti aksen dan bahasa manusia, bahasa dalam pemrograman itu mengikuti bagaimana cara kita dalam analytical thinking," beber dia.
Kini Hanif sedang ikut kegiatan kerja praktik di perusahaan penyedia jasa NLP (Natural Language Processing), riset dengan salah satu universitas luar negeri, serta terlibat dalam kepengurusan URO ITB.
Hanif membagi rahasia suksesnya. Dia mengaku mentalnya terbentuk selama di bangku SMA. Lingkungannya mendukung membantu belajar lebih efektif.
"Sehingga saat di ITB, aku jadi bisa leluasa mendalami berbagai hal. Kadang kalau capek belajar, aku juga suka badminton atau enggak main game biar enggak stres,” ujar dia.
Dia berpesan kepada mahasiswa lain yang ingin sukses untuk menemukan hal yang disukai. Setelah itu, menekuninya meskipun terkadang merasa lelah.
"Jika sudah menemukan yang disukai, tekunilah dan jangan menyerah sampai mendapat manfaatnya," pesan Hanif.
Baca juga: Cita-Cita Mulia Mahasiswa ITB Priyanka pada Pendidikan Antarkan Jadi Runner Up 3 Miss Indonesia 2024 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News