Suborno Isaac Bari. DOK IG @sobornobari
Suborno Isaac Bari. DOK IG @sobornobari

Suborno Bari, Anak Ajaib Raih Beasiswa Double Degree di NYU di Usia 12 Tahun

Medcom • 31 Juli 2024 09:25
Jakarta: Sebagian besar anak-anak usia 12 tahun sedang senang bersekolah dan bermain dengan temannya. Namun, berbeda dengan Suborno Isaac Bari yang berhasil menerima beasiswa Double Degree di New York University (NYU).
 
Gelar ganda atau Double Degree adalah program di mana mahasiswa berkuliah di dua kampus berbeda untuk mendapatkan dua gelar sekaligus. Program ini banyak dilaksanakan oleh perguruan tinggi negeri ataupun swasta.
 
Melansir Instagram @kobieducation, Suborno yang merupakan anak keturunan Bangladesh-Amerika ini lulus dari Malverne Union Free School District. Bahkan, dia pernah menerbitkan buku “The Love” pada 2019.

Lahir pada 9 April 2012, anak ajaib ini telah menerima surat pengakuan dari Presiden Barack Obama atas prestasinya dalam bidang matematika dan sains. Bahkan, ia merupakan salah satu dari 100 anak ajaib terbaik di dunia versi Global Child Prodigy Award Tahun 2020.
 
Suborno pernah diundang menjadi profesor tamu fisika oleh Harvard University dan Ruia College of Mumbai University. Ia juga meraih penghargaan Da Vinci Laureate dari Institut Da Vinci di Afrika Selatan.

Lahir dari keluarga sederhana

Orang tua Suborno merupakan imigran di Amerika. Ayahnya, Rashidul menyandang lima gelar bachelor dan dua gelar master. Meski menyandang banyak gelar, tak menjamin dirinya mendapatkan pekerjaan sesuai gelar. 
 
Rashidul ditolak lamaran kerja berkali-kali dan memutuskan bekerja sebagai sekuriti selama 14 tahun sehingga hidupnya pas-pasan.
 
Tak menutup kemungkinan, Suborno lahir di keluarga ini dan diberkati kelebihan dari Tuhan. Anak ajaib ini bisa berbicara kalimat penuh saat usianya baru menginjak enam bulan.

Sempat dianggap anak pandai biasa

Saat umur dua tahun, Suborno mulai mengenal angka dan berhitung secara sederhana. Seiring berjalan waktu, ia selalu mengkritisi konsep setiap belajar matematika.
 
Ayahnya terkejut dengan kemampuan Suborno sampai mencari informasi kewajaran seorang anak di usia dua tahun. Rashidul merasa anaknya unik dan perlu memberikan perhatian lebih pada anaknya.
 
Kecerdasan Suborno semakin meningkat. Ia sempat lompat kelas dari kelas 4 ke kelas 8 dan dari kelas 9 ke kelas 12 dengan durasi sekolah yang lebih singkat.
 
Selain itu, ia juga aktif mengikuti non-degree di beberapa universitas, seperti New York University, Stony Brook University, City University of New York, dan Brooklyn College.
 
Tak hanya dunia akademis, Suborno juga mahir melukis, debat, hingga bermain piano lho!

Dijuluki profesor termuda sepanjang sejarah dunia

Suborno pernah menjadi dosen tamu di beberapa kampus. Di usianya yang menginjak tujuh tahun, ia diberi gelar “God of Mathematics” atau Si Dewa Matematika oleh kaum akademisi.
 
Ia sempat diundang oleh Ruia College of Mumbai University, India untuk berkuliah. Pencapaiannya ini diakui sebagai profesor termuda di dunia.
 
Berkat akselerasi kelas, Suborno lulus di usia 12 tahun. Tentunya, ia ingin melanjutkan studi Sarjana-nya. Ia menargetkan mengambil studi Matematika dan Fisika di NYU.
 
Impiannya terwujud dan mendapatkan beasiswa Double Degree lho! Juru bicara NYU mengatakan tak ada calon mahasiswa termuda selain Suborno.
 
Kisah Suborno bisa menjadi motivasi kamu untuk mencapai impian besar. Tidak ada yang mustahil, jika kita terus berusaha dengan niat dan tekad yang kuat. (Theresia Vania Somawidjaja)
 
Baca juga: Frista Chairunnisa Wisudawan Termuda S2 UGM, Masuk SD di Usia 4 Tahun

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan