Favian mengungkapkan kemampuannya telah dipupuk sejak masa SMK. Ia merupakan lulusan SMK 1 Cimahi Jawa Barat.
"Ketika SMK saya terbiasa diberi materi terkait IT yang terus diperbarui sesuai dengan perkembangan global. Inilah yang menjadi bekal buat saya dalam mengikuti ajang WSC 2024,” ucap Favian dalam keterangan tertulis, Kamis, 19 September 2024.
Dalam kompetisi ini, Favian menyelesaikan empat tantangan. Semua tantangan itu terkait dengan keahlian di bidang IT.
Tim Indonesia tak hanya memboyong satu medali Emas dalam ajang tersebut. Medali Emas juga disumbangkan alumni SMKN 8 Jember, Cahyo Dwi Prayogo, dan alumni SMKN 2 Sragen Mohammad As'ari.
Keduanya meraih medali Emas pada kategori eksibisi bidang loma Rail Vehicle Technology. Sementara itu, terdapat tiga medali lainnya yang diraih Indonesia.
Medali Perak diraih alumnus SMKN 1 Cimahi atas nama Fikhi Akmal untuk bidang lomba Electronic. Fakhi saat ini tercatat sebagai mahasiswa Politeknik Negeri Bandung.
Sementara itu, Medal for Excellence diraih oleh Reho Kurnia, alumnus SMK Tunas Harapan Pati yang sudah berkarier di PT Denso Indonesia. Reho meraih Medal for Excellence pada bidang Industrial Control.
Medali berikutnya didapatkan Denny Syahrul Arfiansyah dan Ahmad Yogi Fernanda untuk bidang Autonomous Mobile Robotic. Keduanya merupakan alumni SMK Tunas Harapan Pati dan sama-sama tercatat sebagai mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).
Plt Dirjen Pendidikan Vokasi Tatang Muttawqin menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya pada lulusan sekolah vokasi. Menurutnya, ajang ini menjadi pembuktian pendidikan vokasi di Indonesia memiliki daya saing global.
"Ini adalah raihan yang sangat baik dan membanggakan, tidak hanya bagi peserta, tetapi bagi bangsa Indonesia. Pengalaman ini menjadi pengingat untuk satuan pendidikan vokasi di Indonesia agar pembelajaran yang dilaksanakan semakin disesuaikan dengan standar global,” kata Tatang.
Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Maria Veronica Irene Herdjiono, menyampaikan sebelum berlaga di WSC 2024 yang berlangsung di Lyon, Prancis tersebut, talenta vokasi ini telah mengikuti seleksi ketat, baik di tingkat nasional, ASEAN, dan Asia. Mereka juga mendapat pembinaan dan bimbingan dari mitra DUDI dan perguruan tinggi selama kurun waktu tiga bulan.
“Persiapan yang relatif singkat. Namun, ke depan kami berkomitmen untuk meningkatkan raihan prestasi serupa dengan cara meningkatkan proses seleksi dan berkolaborasi dengan dunia usaha dan industri untuk melihat potensi cabang yang bisa kita ikuti,” ucap Irene.
Baca juga: Cerita Fikhi, Mahasiswa Vokasi Sukses Geser Dominasi Korea dan Taiwan di WSC 2024 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id