Febri Fatma Lailatul, anak petani yang menjadi Sarjana Kedokteran Universitas Jember (Unej). Foto: Dok Humas Unej.
Febri Fatma Lailatul, anak petani yang menjadi Sarjana Kedokteran Universitas Jember (Unej). Foto: Dok Humas Unej.

Kisah Eli, Anak Petani yang Selangkah Lagi Menjadi Dokter

Arga sumantri • 23 Februari 2021 10:23
Jember: Febri Fatma Lailatul, selangkah lagi mewujudkan impiannya menjadi dokter. Mahasiswa yang biasa disapa Eli itu berhasil lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Jember (Unej) dan menyandang gelar Sarjana Kedokteran.
 
Eli bersama 1.045 mahasiswa Unej telah menjalani proses wisuda pada periode II tahun akademik 2020/2021. Rasa bangga tak bisa terbendung, meski proses wisuda dilakukan secara daring. 
 
"Alhamdulillah, tahapan perkuliahan di Fakultas Kedokteran telah saya lalui dengan baik, tinggal mengikuti pendidikan profesi. Semoga juga diberi kelancaran agar cita-cita saya menjadi dokter dapat terwujud," ungkap Eli mengutip siaran pers Unej, Selasa, 23 Februari 2021.

Eli adalah putri kedua dari pasangan Suyono yang seorang petani, dan Surip, ibu rumah tangga, dan tinggal di desa Kesilir, Wuluhan, Jember. Memenuhi kehidupan sehari-hari, sang ayah menyewa lahan seluas kurang lebih 180 meter persegi untuk ditanami padi di musim hujan. 
 
Sementara jagung, ditanam di musin kemarau, terkadang juga mengadu keberuntungan dengan menanam tembakau. Jika sedang tak mampu menyewa lahan, Suyono menjadi buruh tani.
 
Prestasi Eli yang moncer selama bersekolah di SMAN Ambulu Jember membuatnya dipercaya mendapatkan beasiswa Bidikmisi pada 2016 (sekarang KIP Kuliah). Ia berhasil masuk ke Universitas Jember melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
 
 

Eli langganan menempati peringkat pertama secara paralel di sekolahnya. Kala mengikuti SBMPTN, Eli mantap memilih Unej sebagai pilihan, dengan Fakultas Kedokteran sebagai pilihan pertama, disusul Fakultas Kedokteran Gigi sebagai pilihan selanjutnya. Kedua pilihan tadi didukung penuh orang tuanya.
 
Sejak kecil, Eli mengaku bercita-cita bekerja di bidang kesehatan, khususnya dokter. Sebab, menurut dia, profesi di bidang kesehatan itu mulia karena tugasnya menolong orang. "Awalnya sempat ragu juga dengan masalah biaya," ujarnya.
 
Eli nekat mengutarakan niatnya masuk ke Fakultas Kedokteran, ternyata, orang tua sangat mendukung. Sang ayah justru paling aktif mencari informasi biaya kuliah kepada para petugas kesehatan, kenalan, bahkan kepada kakak kelas Eli yang sudah kuliah. 
 
"Maklum kemampuan kami terbatas sehingga harus benar-benar berhitung. Dukungan orang tua dan beasiswa Bidikmisi membuat saya yakin bisa kuliah," tutur Eli.
 
Baca: Mengenal Rezky Bella, Lulusan Terbaik Sekolah Bisnis IPB University
 
Mendapatkan amanah beasiswa Bidikmisi membuat Eli bersungguh-sungguh menjalani kuliah. Ia rajin membaca catatan kuliah dan buku yang direkomendasikan oleh dosen, selain berdiskusi dengan sesama kawan di kampus. 
 
"Biasanya saya belajar di dini hari menjelang salat subuh agar lebih konsentrasi, berusaha belajar sungguh-sungguh supaya harapan orang tua agar saya jadi dokter terwujud, apalagi belum ada warga desa kami yang jadi dokter," ungkap Eli.
 
 

Kesibukan menjalani kuliah, tidak menjadikan Eli absen membantu orang tua. Setiap kali ada kesempatan pulang ke desanya di Kesilir, Eli turun langsung membantu orang tuanya di lahan. Jika saat panen tiba, Eli tak malu ikut memanen padi  atau jagung. 
 
"Jika Bapak sedang menanam tembakau, maka saya ikut memetik tembakau di pagi hari, kemudian diteruskan di sorenya dengan mempersiapkan tembakau untuk proses dikeringkan, atau dalam istilah di desa kami disebut sujen. Sementara jika belum panen, saya membantu Bapak ikut membersihkan rumput dan gulma di sawah," cerita Eli, yang bercita-cita menjadi dokter spesialis anak ini.
 
Prestasi Eli tidak mengecewakan. Selama kuliah, beberapa prestasi diraih. Misalnya, menjadi juara pertama literatur review bidang kedokteran yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan juara ketiga karya ilmiah poster bidang kedokteran yang digelar oleh Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, kedua prestasi itu dicapai pada 2018.
 
Baca: Siswa SD Ini Mampu Buat Animasi, Hasil Otodidak Selama Belajar Daring
 
Eli juga aktif di organisasi mahasiswa yang gemar meneliti di kampusnya. Lebih istimewa lagi, Eli berhasil menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Kedokteran dalam jangka waktu 4 tahun 1 bulan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sangat memuaskan, yakni 3,71. 
 
"Agak meleset sedikit dari target saya yang ingin menyelesaikan kuliah sebelum empat tahun," ungkapnya.
 
Eli juga bersyukur dapat kuliah di Fakultas Kedokteran Unej yang fokus pada Agromedis, yakni aplikasi ilmu kedokteran yang berfokus pada kesehatan masyarakat pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Dirinya mengenal betul jika masyarakat agraris memiliki permasalahan kesehatannya sendiri yang berbeda dengan komunitas lain.
 
 

Kebetulan, Eli berasal dari keluarga petani, sehingga tahu permasalahan kesehatan yang dihadapi petani. Termasuk, belum tumbuhnya kesadaran di kalangan petani untuk menggunakan pelindung dalam bekerja di lahan. 
 
"Semoga ilmu yang sudah saya terima di bangku kuliah dapat saya sumbangkan untuk kemaslahatan petani, paling tidak untuk warga desa saya," ujarnya.
 
Eli berpesan kepada adik kelasnya yang berasal dari keluarga kurang mampu untuk tidak putus asa dalam usaha meraih cita-cita. Sebab, jika ada kemauan pasti akan ada jalan, prinsip yang dia pegang dan sudah dijalani. 
 
"Apapun keadaanmu, jangan takut untuk memiliki dan mewujudkan cita-cita, harus percaya diri, gali passion masing-masing serta selalu berprasangka baik kepada Tuhan, Insyaallah akan selalu ada jalan," ungkap dia.
 
Sementara itu, Rektor Universitas Jember Iwan Taruna mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam gelaran wisuda Universitas Jember untuk kali pertama di tahun 2021 ini. Ia mengucapkan selamat sekaligus berharap segenap keluarga besar Unej tetap optimis menatap masa depan. 
 
"Saya yakin berbagai tantangan yang muncul karena pandemi Covid-19, justru akan melahirkan lulusan Universitas Jember yang tangguh, adaptif, kreatif dan inovatif," tutur Iwan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AGA)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan