Wahyu saat ini menjabat sebagai Koordinator Pendayagunaan Koleksi Perpustakaan yang telah berkiprah dan berdedikasi di Perpustakaan IPB University selama 22 tahun, sejak tahun 1999.
"Motivasi mengikuti penelitian hibah kompetitif adalah karena tuntutan tugas kepustakawanan bagi pengembangan profesi jabatan pustakawan," terang Wahyu mengutip siaran pers IP University, Selasa, 16 November 2021.
Menurut dia, menjadi pemakalah dan presenter terbaik merupakan suatu anugerah yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Ia mengatakan bahwa menyajikan hasil penelitian dalam suatu makalah seminar dan mempresentasikannya dengan baik tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Perlu curahan waktu dan konsentrasi pemikiran cukup dan serius.
Sebagai seorang pustakawan, tugas sehari-hari Wahyu adalah di layanan pemustaka, mengkoordinasikan, pengolahan layanan sirkulasi (peminjaman-pengembalian), penataan koleksi, resepsionis dan keamanan koleksi perpustakaan, serta membuat statistik kepustakawanan.
"Saya bangga dan senang berprofesi sebagai pustakawan. Profesi pustakawan telah memberikan yang terbaik bagi hidup dan kehidupan saya. Sehingga saya mampu meningkatkan motivasi belajar dan menempa diri serta mawas diri untuk selalu semangat dalam melakukan tugas kepustakawanan," ungkapnya.
Baca: Siswa MAN 2 Kudus Sabet Emas di Kompetisi Riset Internasional
Sebagai pustakawan, Wahyu berpesan agar jangan bosan belajar dan melayani pemustaka sebaik-baiknya. Jadikan profesi pustakawan sebagai profesi primadona yang dirindukan setiap kalangan pemustaka.
"Selain itu, pustakawan harus sabar, tekun dan telaten dalam menghadapi pemustaka yang senantiasa mengharapkan layanan prima," ujarnya.
Ia berharap keberhasilan yang telah dicapai saat ini dapat memacu dan memicu dirinya agar bisa berbuat lebih baik lagi bagi pengembangan profesi pustakawan dan untuk kemajuan unit kerja.
“Dengan moto, berilmu ilmiah - beramal alamiah. Artinya memiliki ilmu itu harus jelas sumbernya bisa dipertanggungjawabkan dan bisa dibuktikan secara ilmiah, juga mengamalkan ilmu yang dimiliki harus sesuai kadar kemampuan dan potensi yang dimiliki, tidak perlu dibuat-buat," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News