Ditanya soal pencapaian, Dzoel mengatakan, bahwa hal yang ingin dicapainya adalah bermanfaat bagi orang lain. Menurutnya semua yang ia miliki sekarang itu bukanlah sebuah capaian, karena semua itu bersifat tidak kekal.
Ia juga berpendapat bahwa sesuatu capaian merupakan hal yang dapat dibawa hingga kehidupan selanjutnya, contohnya seperti membangun pohon amal.
“Pencapaian saya sangat simpel, cuma satu yaitu bermanfaat untuk orang lain,” ungkap Dzoel dalam Bincang Fitop bertajuk “Keterbatasan Bukan Hambatan Menjadi Profesional Fotografer” yang digelar oleh Multimedia Relasi dan HIMAKUA PSDKU Banyuwangi UNAIR, seperti dikutip dari laman Unair, Selasa, 8 Juni 2021.
Baca juga: Siswa MTSn 4 Jakarta Ukir Prestasi di Kompetisi Matematika Internasional
Hal menarik yang didapatkannya selama menjadi fotografer, yaitu dapat mewujudkan impiannya untuk keliling dunia, dan keinginan tersebut telah tercapai. Bang Dzoel berbagi cerita bahwa salah satunya ia pernah diundang wali kota Istanbul, Turki, untuk mengikuti sebuah acara pameran internasional.
Ia beserta crew-nya diberangkatkan dan diberi fasilitas selama satu minggu secara gratis oleh walikota Istanbul. Dari cerita ini ia berpesan, agar mahasiswa memiliki target pergi belajar ke luar negeri.
“Ayo kita belajar ke luar negeri, kita cari pengalaman sebanyak mungkin ke luar negeri,” katanya.
Saat ditanya soal keterbatasan, Dzoel menegaskan bahwa stigma negatif, diskriminasi, dan rasa tidak percaya diri merupakan hal yang sejatinya berasal dari diri sendiri. Masalah tersebut yang umumnya membuat seseorang menjadi insecure dan justru lupa untuk selalu bersyukur dengan keadaannya yang sekarang.
“Saya mulai menyadari bahwa semua itu berasal dari diri sendiri, dan ketika mulai bangkit saya lebih percaya dengan kata hati sendiri,” katanya.
“Ibarat fungsi jendela pada setiap sisi rumah untuk melihat sesuatu di luar. Maka kita harus mencoba sesuatu, melihat peluang di berbagai sisi untuk mencapai kesuksesan,” imbuhnya.
Dzoel mengatakan, bahwa menjadi seorang profesional fotografer tidak bermodal peralatan mahal. Menurut Dzoel, keahlian dalam mengolah kreativitas justru merupakan modal penting untuk menjadi seorang profesional fotografer.
Di samping itu ia berpesan juga untuk tidak secara langsung menerima penawaran kerja yang ada, melainkan harus belajar terlebih dahulu untuk melatih kemampuan.
“Alat itu cuman sebuah media, yang mahal adalah sebuah kreativitas,” cetusnya.
“Kalau saya boleh saran jangan ambil job dulu, belajar fotografi terlebih dahulu. Belajar segitiga eksposure, white balance, picture style, dan lainnya,” sambungnya.
Semangat dan keinginan mulia telah mengantarkan Dzoel mencapai titik yang sekarang. Anggapan orang lain pada segala kekurangan yang ia miliki tidak menjadikannya putus asa dan menyerah.
Ia justru merasa yakin bahwa ia memiliki sebuah kelebihan dan terus bergerak maju dengan memanfaatkan semua peluang yang ada. “Menjadi fotografer merupakan suatu hal yang mudah, menghasilkan foto itu mudah. Menghasilkan seni, itu yang susah,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id