Sontak saja, cerita Bimbim sapaan akrabnya ini, mencuri perhatian publik. Kisah Bimbim, mahasiswa ITS yang membantu orang tua dengan berjualan ayam geprek ini pun menjadi inspirasi, bahkan motivasi bagi generasi muda di Tanah Air.
Cerita Bimbim ini pun bahkan sempat viral di media sosial. Viralnya kegigihan Bimbim membantu orang tua ini bermula dari unggahan temannya di media sosial, yang kemudian menarik perhatian banyak orang.
Warganet terinspirasi oleh tekad dan kerja kerasnya. Bagi mahasiswa dari Program Studi (Prodi) S1 Inovasi Digital Departemen Sistem Informasi ITS ini, keberhasilan tidak hanya diukur dari prestasi akademik, tetapi juga keberanian untuk menghadapi kesulitan hidup dengan usaha nyata.
Ayah Bimbim bekerja sebagai buruh pabrik, sementara ibunda menjadi ibu rumah tangga. Sehingga untuk membantu perekonomian keluarga yang pas-pasan, Bimbim memilih untuk ikut berjualan.
“Selain itu, dengan berjualan ini saya juga ingin membantu teman-teman perantau untuk bisa mendapatkan makanan murah,” tutur penyuka olahraga ini, dalam siaran pers ITS, Minggu, 7 Desember 2024.
“Semua ini untuk keluarga dan masa depan saya,” tegas kelahiran 24 Desember 2004 ini.
Baca juga: Mahasiswa ITS Bikin Bengcare, Mudahkan Konsumen Cari Bengkel Berkualitas |
Bimbim ingin usahanya berjualan ayam geprek yang baru dijalaninya sejak berkuliah di kampus ITS ini dikenal sebagai penyedia makanan murah, praktis, dan berkualitas. “Untuk mencapainya, saya berencana memanfaatkan platform digital seperti media sosial untuk promosi lebih luas,” ungkap putra tunggal pasangan Muliono Saputra dan Iin Kurniawati ini.
Dalam kesehariannya, Bimbim menghabiskan pagi harinya untuk mempersiapkan dagangan bersama sang ibu. Bimbim juga ikut memasak, mengemas nasi, dan memastikan semua siap dibawa ke kampus.
Dengan membawa 25 - 35 kotak nasi ayam geprek, ia menggunakan transportasi umum menuju ITS, kemudian menjualnya kepada teman-teman mahasiswa dengan harga terjangkau, Rp 10 ribu per kotak.
Ketika sore menjelang, mahasiswa angkatan 2024 itu pun langsung kembali ke rumah untuk membantu ibunya dan mempersiapkan aktivitas esok hari. Perjalanan panjangnya dari rumah ke kampus ini tak membuatnya patah semangat, justru ia merasa bersyukur bisa berkontribusi bagi keluarga. Meski lelah, namun ia mengaku senang menjalani aktivitas seperti ini untuk membantu perkekonomian keluarganya.
Bimbim kini sudah mulai dikenal oleh sivitas akademika ITS dengan menu andalannya ayam geprek. Bahkan, baru-baru ini ia sempat diundang ke sebuah acara di salah satu stasiun televisi swasta sebagai bintang tamu karena kisah inspiratifnya tersebut. Ia pun menjadi sosok anak muda yang dapat membuktikan bahwa sebagai mahasiswa juga masih bisa berkontribusi untuk keluarganya.
Bimbim berpesan agar jangan takut untuk memulai. Menurutnya, memulai usaha memang agak banyak pertimbangan di awal, seperti rasa malu, gengsi, takut, dan lain-lain. Tapi jika konsisten dan mau belajar, hasilnya akan menyenangkan.
“Selalu ingat tujuan awal, baik itu membantu keluarga atau menambah pengalaman,” tandas Bimbim.
Ia juga menyampaikan agar selalu membuat jadwal yang jelas dan memastikan untuk selalu mendahulukan hal yang menjadi prioritas utama. Tidak boleh ragu untuk meminta bantuan teman atau keluarga jika ada kendala dan pastikan untuk selalu menjaga kesehatan.
“Sukses tidak datang dalam semalam, jadi nikmati prosesnya secapek apapun,” ucap Bimbim
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News