Tim Cervivai meraih juara Young Innovators Award WISH 2024. DOK UI
Tim Cervivai meraih juara Young Innovators Award WISH 2024. DOK UI

Top! Inovasi Cervivai Kolaborasi Mahasiswa UI dan ITB Juara Young Innovators Award WISH 2024

Renatha Swasty • 05 Desember 2024 21:04
Jakarta: Inovasi Cervivai karya kolaborasi mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) meraih penghargaan Young Innovators Award pada World Innovation Summit for Health (WISH) 2024 di Doha, Qatar. Cervivai merupakan pendukung skrining kanker serviks yang lebih nyaman dan efektif memanfaatkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
 
Tim Cervivai terdiri atas alumni Fakultas Kedokteran UI dr. Mutiara Auliya Firdausy; mahasiswa FKUI Sandra Princessa; dan mahasiswa Fakultas Teknik (FT) UI Karmila Putri M. Tiga mahasiswa dari ITB dalam tim tersebut adalah Ayya Azzahra, Nur Mutmainna Rahim, dan Ines Siti Sarah.  
 
Inovasi yang mereka ciptakan berjudul “Cervivai: AI Enhanced Cervical Cancer Detection Speculum with VIA Testing” dikerjakan dengan bimibingan staf pengajar Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI-RSCM Prof. Dr. dr. Junita Indarti, Sp.OG(K).

Mutiara mengungkapkan pengembangan Cervivai dimulai pada Januari 2024 dengan fokus pada peningkatan akurasi diagnosis berbasis AI dan pengembangan model spekulum. Tantangan terbesar yang dihadapi adalah pengumpulan data dengan jumlah yang dibutuhkan untuk pembuatan AI agar memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi.
 
“Terkait hal tersebut, hingga saat ini tim masih terus berupaya meningkatkan akurasi prediksi,” kata Mutiara dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Kamis, 5 Desember 2024.
 
Dia menjelaskan Cervivai merupakan inovasi skrining kanker serviks menggunakan spekulum berbahan silikon yang terintegrasi dengan kamera berbasis AI. Teknologi ini mampu memprediksi tingkat keparahan kanker serviks berdasarkan hasil pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat).
 
Mutiara dan tim berharap inovasi ini mampu memberikan alternatif lebih nyaman, akurat, dan mudah diakses bagi perempuan untuk skrining kanker serviks secara rutin.
Saat ini, penelitian Cervivai sedang dalam tahap peningkatan akurasi diagnosis teknologi AI dan pengembangan model spekulum.
 
Baca juga: Kenapa Wanita Sebaiknya Lakukan Pemeriksaan Pap Smear?

Ke depan, Cervivai akan mulai melakukan pilot project di pertengahan tahun 2025. Dia berharap inovasi ini dapat diimplementasikan dalam program skrining kanker serviks nasional di Indonesia dan negara lain dengan angka mortalitas kanker serviks yang tinggi.
 
"Selain itu, kami ingin meningkatkan cakupan skrining nasional dan memberikan pengalaman yang lebih nyaman bagi perempuan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin,” kata Mutiara.
 
Sandra Princessa menceritakan latar belakang pengembangan inovasi ini didorong oleh fakta cakupan skrining kanker serviks di Indonesia masih rendah. Padahal, saran untuk melakukan skrining kanker serviks seharusnya rutin setiap tiga tahun sekali.
 
“Perempuan merasa takut untuk skrining kanker serviks karena dalam metodenya melibatkan aktivitas memasukkan spekulum berbahan logam atau plastik yang menyebabkan nyeri dan rasa tidak nyaman. Maka dari itu, kami mengembangkan spekulum berbahan silikon untuk membuat perempuan lebih nyaman melakukan skrining kanker serviks rutin,” kata Sandra Princessa.
 
Dekan FKUI, Ari Fahrial Syam, menyampaikan prestasi tim Cervivai di ajang WISH 2024 tidak hanya menjadi kebanggaan FKUI. Tetapi juga menunjukkan kekuatan kolaborasi multidisiplin dalam menciptakan solusi inovatif di bidang kesehatan.
 
"Kami sangat mengapresiasi kerja sama luar biasa antara mahasiswa dari berbagai bidang seperti kedokteran, teknik, dan bisnis. Terima kasih juga kepada Prof. Dr. dr. Junita Indarti, Sp.OG(K), yang telah membimbing tim ini dengan dedikasi penuh. Semoga inovasi ini dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan perempuan, baik di Indonesia maupun di tingkat global,” kata dia.
 
WISH adalah konferensi ilmiah kesehatan tahunan yang diselenggarakan oleh Qatar Foundation dan Qatar Research Development and Innovation Council (QRDI). Tahun ini merupakan penyelenggaraan WISH ke-7 dengan tema “Humanizing Health: Conflict, Equity, and Resilience”.
 
Dari ribuan proposal yang diterima, hanya tujuh tim dari berbagai negara yang berhasil meraih penghargaan dalam kategori Young Innovators Award. Selain Indonesia, tim lainnya berasal dari Singapura, Italia, India, Qatar, Lebanon, dan Inggris.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan