Mahasiswa UNS Anglas Bayu Rendra. Dok Humas UNS.
Mahasiswa UNS Anglas Bayu Rendra. Dok Humas UNS.

Bisnis Ikan Guppy, Mahasiswa UNS Raup Omzet Belasan Juta Per Bulan

Arga sumantri • 06 Februari 2021 12:33
Surakarta: Bermula dari keisengan, Anglas Bayu Rendra, berhasil meraup untuk dari berwirausaha. Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR) Fakultas Keolahragaan (FKOR) Universitas Sebelar Maret (UNS) Surakarta itu berhasil mengembangkan usaha budidaya ikan guppy.
 
Anglas memulai bisnis pemberdayaan ikan guppy sejak 2017. "Jadi awal masuk kuliah masih iseng-iseng mencoba dan mulai merintis bisnis ini," ujar Anglas, mengutip siaran pers UNS, Sabtu, 6 Februari 2021.
 
Anglas mengaku memang hobi budidaya ikan guppy. Ia lantas memutuskan menjalani hobinya itu sekaligus berbisnis dan membangun usaha dengan nama Jet Guppy. Usaha Anglas telah beromzet kotor Rp10 juta-Rp15 juta per bulan. Anglas mengaku tertarik dengan ikan guppy karena tidak serepot mengurus anjing, kuncing, maupun ayam yang menghasilkan banyak kotoran.

"Saya ingin memelihara ikan guppy yang tidak mengurus kotoran. Kan banyak banget kalau anjing, kucing, atau ayam yang mengurus kotoran. Kalau ikan, sekalian enak dilihat juga dan enggak ngurus kotoran banyak dan nilai jualnya tinggi," ujar Anglas.
 
Baca: Kisah Wisudawan Terbaik Magister Unpad, Hobi Meneliti dan Menulis
 
Anglas mulai mengembangkan branding usaha miliknya dengan mengikuti kontes ikan guppy. Ikan yang diikutsertakan dalam lomba harus memenuhi kriteria penilaian. Biasanya, ikan yang dinilai baik adalah ikan yang berekor lebar dan coraknya menarik. 
 
Pria yang juga hobi bermain bulu tangkis ini pernah ikut serta kontes ikan guppy di Yogyakarta, Solo, Pekalongan, dan Tegal. Dalam kompetisi tersebut, ia pernah menyabet juara sebanyak tujuh kali di tingkat nasional. Hebatnya, ia juga pernah menyabet juara runner up kelas juve pattern, pada kompetisi ikan guppy berskala internasional bernama Swasti International Guppy Festival yang diselenggarakan di Plaza Ambarrukmo Mall Yogyakarta pada 2019.
 
 

Pada masa pandemi covid-19 seperti ini, Anglas mengaku penjualan ikan guppy miliknya meningkat. Ikan guppy yang dijual Anglas, seluruhnya sudah berstandar kontes. Mulai 2020, Anglas sudah memutuskan fokus pada kualitas ikannya. Ikan guppy Anglas dibandrol kisaran Rp100 ribu sampai Rp3 juta per pasang. 
 
Ia juga mengekspor ikan guppynya ke negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura. Biasanya, ia berkomunikasi dengan pembeli melalui aplikasi Facebook. Anglas mengaku, paling tidak ia bisa menjual sepasang ikan guppy ke luar negeri dengan harga minimal 50 USD.
 
Walau saat ini meraup banyak keuntungan, Anglas mengaku pernah mengalami pula hal tidak menyenangkan selama menjalani bisnis ikan. Contohnya, ikan yang baru malah mati atau terserang penyakit. Dalam mengurus bisnisnya, ia dibantu oleh satu teman fakultasnya untuk memberi makan ikan dan mencuci akuarium.
 
Baca: Inspiratif! Ira Mirawati, Dosen Unpad yang Mengajar Lewat TikTok
 
Anglas mengaku ingin mengejar cita-citanya menjadi seorang guru dan segera mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) setelah menyelesaikan pendidikan S1. Walaupun bercita-cita menjadi guru, Anglas akan tetap menekuni bisnis ikan guppy itu.
 
Anglas berpesan kepada mahasiswa UNS yang hendak merintis usaha untuk terus bekerja keras dan pantang menyerah.
 
"Wirausaha itu kan harus kerja keras, harus kuat , dan pantang menyerah. Kalau masalah modal itu banyak orang memikirkannya, padahal, sebenarnya kita bisa usaha dengan modal orang lain seperti menjadi reseller," pungkas Anglas.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan