Suri mengaku sedikit kecewa dan sedih. Tapi itu hanya sekejap, ia segera tersadar bahwa baginya wisuda hanyalah seremonial. Ia tetap meyakini yang terpenting adalah proses mencapainya, dan bagaimana ia bisa melihat keterlibatan berbagai pihak terlebih orang tuanya yang menjadi saksi hidup dalam mencapai gelar S2nya.
“Saya pun yang awalnya hanya fokus ke zoom yang masih heboh oleh para wisudawan, akhirnya beralih pandang ke hamparan bukit yang indah. Saya sepertinya diingatkan kembali, pentingnya keberadaan bukit Lurah Dalam ini dalam men-support pendidikan saya," paparnya.
Menurutnya, Bukit Lurah Dalam adalah bukit yang indah. Bukit ini telah menjadi investasi besar dalam melahirkan para sarjana dari berbagai kampus di Indonesia, baik mereka yang kuliah di Pulau Jawa, Kalimantan hingga Aceh.
“Di daerah Saya sering mati lampu, kalau lampu mati maka sinyal akan mati, dan satu-satunya kartu seluler yang bisa untuk internetan hanya Telkomsel, dan itu tidak di semua tempat. Tanda-tanda lampu akan mati biasanya karena hujan, angin kencang yang mengakibatkan pohon tumbang dan mengganggu kabel listrik," terangnya.
Wahyu Suri Yani, lulus S2 Program Studi Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya UGM, setelah berhasil menulis tesis tentang sejarah kesehatan yang sesuai dengan kondisi wabah Covid-19 saat ini. Ia menulis tesis berjudul “Wabah Beri-Beri dI Kalangan Militer Kolonial Belanda Pada Masa Perang di Aceh tahun 1873-1917” dengan bimbingan DR. Agus Suwignyo, MA.
Dalam menulis tesis ini, Suri banyak menggunakan arsip kolonial yang diakses dari ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia), PNRI (Perpustakaan Nasional Republik Indonesia) dan berkesempatan melengkapi data di Universitas Leiden, Belanda.
“Penelitian di Leiden atas biaya dari program Dana Hibah Penyelesaikan Tesis di Luar Negeri dan untuk jurusan Sejarah ditujukan di ke Leiden University di Belanda. Di Belanda Saya mendapatkan data lengkap terkait penelitian Saya tentang wabah beri-beri dan berbagai arsip lainnya lembaga arsip Belanda “Nationaal Archive” di Den Haag," katanya.
Ia berharap setelah lulus hasil penelitiannya tentang menghadapi wabah zaman kolonial bisa dimanfaatkan dan dibaca serta digunakan oleh banyak pihak. Ia pun berharap ada penerbit yang tertarik dan mau meminang tesisnya ini untuk diterbitkan dan dijadikan sebuah buku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id