Upacara 17 Agustus 2025 di Kemendikdasmen. Foto: BKHM
Upacara 17 Agustus 2025 di Kemendikdasmen. Foto: BKHM

Upacara 17 Agustus 2025, Cerita Haru Siswa Papua Kibarkan Bendera Merah Putih

Citra Larasati • 17 Agustus 2025 18:10
Jakarta: Tanggal 17 Agustus tak hanya identik dengan upacara bendera, lomba rakyat, atau sekadar menikmati hari libur kemerdekaan. Namun menjadi momentum yang membekas bagi sekelompok pelajar yang terpilih dari berbagai daerah di Indonesia, momen tersebut terasa jauh lebih istimewa.
 
Mereka yang mayoritas berasal dari wilayah timur Indonesia bukan hanya berdiri di lapangan, melainkan menjadi bagian dari Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) dalam upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di halaman kantor Kemendikdasmen, Jakarta pada Minggu, 17 Agustus 2025.
 
Tahun 2025, upacara HUT ke-80 RI yang digelar oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek), serta Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) ini, menghadirkan wajah-wajah muda penerima Beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM).

Program beasiswa ADEM dari Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, Kemendikdasmen yang memberikan kesempatan bagi siswa-siswi yang berasal dari daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), Orang Asli Papua (OAP), serta anak-anak repatriasi bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk melanjutkan Pendidikan Menengah sekaligus meraih prestasi.
 
Di antara anggota tim paskibra, salah satunya Queensy Inggrid Safkaur, siswi kelas XII SMAN 8 Kota Kediri, Jawa Timur, yang berasal dari Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya. Queensy mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan suatu kehormatan besar sebagai pembawa baki bendera pusaka.
 
“Perasaan saya sangat senang dan bahagia karena bisa bertugas sebagai anggota Paskibra. Dengan tugas saya sebagai pembawa baki, saya bangga pada diri saya bahwa saya bisa. Apalagi saya juga bisa bertemu langsung dengan ketiga Menteri yakni Pak Abdul Mu’ti (Mendikdasmen), Pak Brian Yuliarto (Mendiktisaintek), dan Pak Fadli Zon (Menteri Kebudayaan). Itu pengalaman yang membuat saya semakin termotivasi,” ujarnya.
 
Ungkapan yang serupa disampaikan Allmendo Hendrik Rumaropen (Aldo) yang berasal dari Kepulauan Yapen (Serui), Papua, saat ini sebagai siswa kelas XII SMAN 1 Jawilan, Banten. Aldo mengatakan, dari sejak awal bergabung di Paskibra karena ingin melatih disiplin, mental, dan fisik. “Saya senang sekali bisa mengikuti acara yang sangat meriah ini. Ini menjadi salah satu kebanggaan buat diri saya sendiri menjadi Penerima/Penahan Bendera (posisi tengah),” ucap Aldo.
 
Bagi keduanya, pengalaman menjadi Paskibra bukan hanya soal baris-berbaris. Mereka belajar arti kedisiplinan, kerja sama, hingga persaudaraan dengan teman-teman baru dari berbagai provinsi dan suku. “Kami bisa saling mengenal meskipun berbeda daerah. Itu pembelajaran terbaik bagi saya,” tambah Aldo.
 
Dari pengalaman itu pula, mereka menitipkan pesan penting untuk generasi muda. “Generasi muda bisa mengisi hari kemerdekaan dengan kegiatan yang bukan hanya seru, tapi juga bermakna dan berdampak positif. Misalnya ikut lomba rakyat," terang Queensy.
 
Kisah Queensy dan Aldo, serta rekan-rekan penerima Beasiswa ADEM lainnya menjadi pengingat sederhana bahwa kemerdekaan bisa dirayakan dengan cara yang berbeda seperti ada yang bersorak di lomba panjat pinang, ada pula yang berdiri tegak di tengah lapangan membawa Sang Merah Putih. Namun, pada prinsipnya memiliki semangat yang sama untuk mengisi kemerdekaan dengan bangga dan penuh makna.
 
Sejalan dengan Asta Cita, Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bertekad menjadikan Indonesia sebagai negeri yang tangguh, mandiri, dan sejahtera. Dalam sambutannya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu`ti, mengatakan, Presiden Prabowo Subianto mengajak seluruh eleman bangsa Indonesia menunaikan janji kemerdekaan.
 
“Merdeka dari kebodohan, merdeka dari kemiskinan, dan merdeka dari ketergantungan. Kita Bersatu demi Indonesia yang berdaulat, adil, dan Makmur,” ujarnya. 
 
Baca juga:  Kenalan Yuk Sama 'Tim Indonesia Berdaulat' Pengibar Sang Saka Merah Putih 2025

Bangsa yang maju memiliki sumber daya manusia yang kuat, unggul, religius (faithful), menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan (skillful), berkepribadian utama (humble), melu handarbeni, dan tanggung jawab (responsibility) memajukan bangsa dan negara. “Manusia yang merdeka adalah mereka yang memiliki asa, cita-cita, dan kegigihan untuk meningkatkan kualitas diri dengan semangat belajar sepanjang hayat, teguh pendirian, menjaga identitas budaya, cinta alam, dan kasih sayang kepada umat manusia,” pungkas Mu`ti. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan