"Alhamdulillah, masuk dua persen scientics dunia ini mudah-mudahan semakin memacu spirit saya untuk lebih produktif," ujar Harun saat di konfirmasi, Senin, 2 November 2021.
Harun merupakan satu-satunya dosen peneliti yang masuk daftar ilmuwan berpengaruh dunia, sekaligus mengharumkan nama Unhas. Capaian ini juga menobatkan dirinya sebagai satu-satunya yang berprofesi sebagai dokter gigi di Indonesia yang lolos atas penelitiannya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saya merasa sudah selesai dengan diri saya, sekarang lebih berfikir bagaimana lebih berguna bagi masyarakat," ujarnya.
Dokter Harun merupakan profesor muda yang telah dinobatkan sebagai periset unggul Unhas pada 2019. Ia tercatat sebagai reviewer nasional dan internal sejak 2015 sampai sekarang. Ia menyandang gelar profesor pada usia 47 tahun. Ia pun telah aktif ikut penelitian sejak 1982.
Baca: Hairul Abrar, Guru Besar Unand Masuk Daftar Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia
Pria kelahiran Maros, 23 Mei 1971 ini juga sudah menelurkan 133 jurnal di Science and Technology Index (Sinta). Termasuk H-indeks scopus 13 dan H-indeks GS 17. Hal inilah yang mengantar Harun masuk daftar peneliti berpengaruh dunia.
Tidak hanya itu, buku yang diterbitkan sudah mencapai 10 terbitan dan mempunyai hak paten. Saat ini di Unhas, Harun masuk peneliti urutan nomor satu versi Sinta, dan nomor urut 12 di seluruh Indonesia.
"Saya baru serius di 2016. Saya teliti macam-macam, ada soal kanker rongga mulut, penggunaan obat herbal untuk hambatan kuman dalam rongga mulut dan lainnya. Paling terakhir, saya buat alat Elecromyografi untuk mendeteksi kekuatan kontraksi otot gigi," tuturnya.