Peneliti BRIN, Natalita Maulani Nursam. Foto: BRIN
Peneliti BRIN, Natalita Maulani Nursam. Foto: BRIN

Natalita Maulani Nursam, Kartini Masa Kini di Bidang Teknologi Sel Surya

Citra Larasati • 22 April 2025 14:47
Jakarta: Perempuan Indonesia terus menunjukkan peran strategisnya di berbagai sektor, termasuk dalam bidang sains dan teknologi. Salah satu figur yang menjadi inspirasi adalah Prof. Natalita Maulani Nursam, S.T., M.Phil., Ph.D., seorang profesor riset di bidang Teknologi Sel Surya yang aktif mengembangkan energi terbarukan di Indonesia.
 
Memperingati Hari Kartini, kita diingatkan akan perjuangan R.A. Kartini yang membuka kesempatan bagi perempuan untuk berkarya dan berdaya. Semangat tersebut kini diteruskan oleh sosok-sosok perempuan hebat, seperti Natalita, yang mampu membuktikan eksistensi dan kontribusi besar di bidang teknik yang selama ini banyak didominasi pria.
 
Dikutip dari akun Instagram @brin_indonesia, Natalita lahir di Lamongan pada 27 Desember 1982. Saat ini, ia tercatat sebagai profesor riset perempuan termuda di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Memulai kariernya pada 2006, ia kini menjabat sebagai Peneliti Ahli Utama sekaligus Ketua Kelompok Riset Perangkat Fotovoltaik di BRIN.

Perjalanan Pendidikan

Perjalanan pendidikannya ditempuh di Universitas Indonesia, Australian National University, dan The University of Melbourne. Dalam bidang keahliannya, Natalita fokus pada pengembangan material sel surya generasi ketiga berbasis pewarna dan perovskite.
 
Atas dedikasinya, pada 2019 ia meraih penghargaan APEC-Australia Women in Research, yang menjadi bukti perempuan Indonesia mampu bersaing di tingkat global.  Ketertarikannya pada energi terbarukan berawal saat menyusun tugas akhir S1 di Teknik Elektro Universitas Indonesia.
 
Pada saat itu, ia menyadari pentingnya energi bersih untuk masa depan, terlebih di tengah tingginya ketergantungan masyarakat modern terhadap teknologi dan ancaman perubahan iklim akibat penggunaan bahan bakar fosil.
 
Sosok profesor perempuan yang menjadi pembimbingnya kala itu juga memberikan pengaruh besar. Pengalaman tersebut menyadarkannya bahwa perempuan bisa berkiprah dengan cemerlang di bidang teknik yang seringkali diidentikkan dengan dunia laki-laki.
 
Natalita menilai, representasi perempuan dalam dunia penelitian, khususnya di bidang teknik, kini mulai menunjukkan kemajuan. Hal ini terlihat dari bertambahnya program penghargaan dan pendanaan khusus bagi peneliti perempuan.
 
Ia berharap, keberadaan sosok-sosok teladan dapat menginspirasi generasi muda untuk menekuni dunia riset.  Ia juga menegaskan pentingnya kesetaraan gender dalam dunia sains dan teknologi karena hal tersebut dapat menjadi pendorong terciptanya berbagai inovasi baru.
 
Selain itu, perempuan memiliki peran strategis sebagai pendidik pertama di rumah yang dapat memperkenalkan sains kepada anak-anak sejak dini, sehingga melahirkan generasi penerus yang membawa kemajuan teknologi bagi bangsa.

Membagi Peran Sebagai Peneliti dan Ibu

Di tengah kesibukannya, Natalita juga menghadapi tantangan dalam membagi waktu antara pekerjaan sebagai peneliti dan perannya sebagai ibu. Ia memilih bekerja secara optimal selama enam jam sehari, dibandingkan memaksakan diri bekerja 12 jam tanpa ritme yang efektif.
 
Baginya, seorang peneliti harus memiliki berbagai keterampilan, mulai dari penelitian, analisis data, hingga pembimbingan dan manajemen proyek.  Natalita pun menyampaikan pesan berharga untuk para perempuan yang ingin berkarya di dunia penelitian. 
 
Baca juga:  Mengulik Gagasan Kartini Lewat Surat-suratnya, Jadi Inspirasi Pendidikan Perempuan Masa Kini

"Untuk menjadi peneliti perempuan yang handal, jangan fokus pada keterbatasan, melainkan optimalkan kelebihan yang melekat pada karakteristik perempuan. Seperti multitasking, mampu bekerja di bawah tekanan, dan lebih terorganisir dibandingkan laki-laki. Karakteristik tersebut sangat bermanfaat dalam perjalanan karir nantinya sebagai peneliti. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah support system," ujar Natalita, Profesor Riset Bidang Teknologi Sel Surya BRIN, dikutip dari Instagram @brin_indonesia, Senin, 21 April 2025.
 
Semangat yang ditunjukkan Prof. Natalita menjadi bukti bahwa Kartini masa kini hadir di berbagai bidang, termasuk teknologi sel surya, serta terus mendorong perempuan Indonesia untuk berani bermimpi, berkarya, dan memberikan kontribusi nyata. (Antariska)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan