Penghasilan orang tuanya sebagai staf pengamanan tidak mencukupi biaya pendidikan Wening bersama tiga orang saudaranya. Tiga tahun lalu, ketika tengah galau melanjutkan pendidikan tinggi, secercah cahaya datang.
Kakak kelasnya memberi tahu soal Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Lewat KIP-K, kakak kelasnya menempuh studi di bangku perkuliahan gratis. Tanpa pikir panjang, dia langsung mendaftar.
“Saya harus mendaftar KIP-Kuliah karena kondisi keluarga yang tidak mampu dengan besaran biaya yang ada, belum lagi perlengkapan kuliah,” kata Wening dalam keterangan tertulis, Kamis, 3 Juli 2025.
Baca juga: Beri Semangat Mahasiswa Baru, ITS Jemput Langsung Penerima KIP-K di Rumah |
Pengumuman KIP-Kuliah, membuat tangis haru keluarganya. Bagi Wening, mendapatkan KIP-Kuliah adalah langkah pasti lulus kuliah tepat waktu.
“Tidak apa tidak makan, asal kau bisa kuliah,” kata sang ibu, Trate.
Wening akhirnya berhasil kuliah di program studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Cenderawasih, gratis. Nominal yang masuk tiap semester membulatkan komitmennya berupaya lebih keras, lebih gigih, dan lebih cepat mencapai mimpinya.
“Uangnya buat bantu saya beli buku, kebutuhan kuliah, dan ongkos bolak-balik ke kampus. Puji tuhan, sangat membantu sekali,” ujar dia.
Dia memasang target menjadi wirausahawan toko kue, di Jayapura. “Sebelum lulus saya harus bisa (buka toko),” harap Wening.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News