Bengkel milik Oghi Masdari. Foto: Ditjen Vokasi
Bengkel milik Oghi Masdari. Foto: Ditjen Vokasi

Lulusan Kursus Kembangkan Bengkel, Modal Rp5 Juta Kini Beromzet Puluhan Juta

Citra Larasati • 19 April 2023 20:00
Jakarta:  Bagi Oghi Masdari (25) mengaku, bukan sebuah persoalan jika ia tak memakai kemeja untuk bekerja layaknya orang kantoran di gedung-gedung tinggi. Tak pula masalah, jika pekerjaannya tak juga menggunakan laptop.
 
Baginya, bekerja mengoperasikan mesin otomotif sudah lebih dari cukup. Meski tangannya harus berpeluh oli dan keringat..  Namun selagi hatinya puas, maka itu cukup.
 
Menurut Oghi, jika semua orang menginginkan gaji dan pangkat, siapa yang akan merawat dan menjaga mesin-mesin di negeri ini. Itulah yang selalu ia tanamkan di benak sehingga otomotif sudah menjadi bagian dari hidupnya.

Hingga di usianya yang masih muda, ia sudah mampu membuka bengkel dengan omzet mencapai puluhan juta rupiah.  “Awalnya saya tahu bagian-bagian otomotif dari Ayah yang membuka tambal ban,” tutur Oghi memulai cerita dilansir dari laman Ditjen Vokasi, Rabu, 19 April 2023.
 
Walaupun hanya tambal ban sederhana, justru hal itulah yang memotivasi Oghi untuk belajar otomotif.  Setelah lulus Madrasah Aliyah (MA), ia memutuskan kursus otomotif singkat selama satu tahun di lembaga kursus dan pelatihan (LKP).
 
Berdasarkan rekomendasi dari temannya, LKP yang memiliki akreditasi bagus adalah LKP Erlangga.  Ia pun memilih kursus, karena tak menginginkan waktu lama untuk belajar.
 
Dengan begitu, ia bisa langsung mengaplikasikan ilmunya di dunia kerja.  “Saya masuk di Erlangga tahun 2016 ambil Jurusan Otomotif Teknik Sepeda Motor. Setelah itu magang di Restu Motor,” ujar Oghi.
 
Oghi pun melanjutkan, ketika tiga bulan ia magang, kompetensinya pun dinilai memuaskan. Hanya saja, keinginannya untuk merintis usaha begitu kuat.
 
Ia memang bercita-cita membuka bengkel yang besar dan menjadi tempat terbaik untuk pemeliharaan motor dan mobil. Hingga akhirnya di 2018 ia resmi membuka bengkel impiannya bernama Margahayu Motor.
 
Memang di awal berdiri terasa tidak mudah. Namun, Oghi tetap konsisten mewujudkan impiannya. Dengan modal Rp5 juta, pada awal ia hanya mendapatkan omzet di bawah Rp10 juta. Kini ia sudah mencapai omzet tertinggi sebesar Rp35 juta. 
 
Lulusan Kursus Kembangkan Bengkel, Modal Rp5 Juta Kini Beromzet Puluhan Juta
Bengkel milik Oghi Masdari. Foto: Ditjen Vokasi

Servis Terbaik ala Oghi 

Lima tahun bukanlah tahun yang singkat. Dalam menjalankan usaha bengkel Oghi sudah merasakan jatuh bangun.
 
Di awal membuka bengkel ia hanya memiliki peralatan sederhana. Ia pun hanya membuka satu kios kecil. Namun, kini ia sudah melebarkan bengkel sampai tiga kios sekaligus.
 
Dalam melayani pelanggan, Oghi selalu berusaha memberikan yang terbaik. Sejauh ini, pelanggan di bengkelnya menyenangi servis Oghi untuk tune up, ganti ban dan oli, serta penggantian part fast moving. Selain servis di atas, Oghi pun menyediakan servis FI, karburator, dan sparepart
 
“Saya seringkali ajak bercanda pelanggan yang datang ke bengkel, daripada dia bosan menunggu kendaraannya diservis,” ujar Oghi.
 
Menurut Oghi, tidak hanya keahlian servis kendaraan saja yang jadi poin utama kemajuan bengkel, tetapi menyenangkan hati pelanggan juga. Maka dari itulah, ia selalu merasa bahwa pengunjungnya yang datang adalah temannya sendiri. 
 
Karakter dan kemampuan Oghi seperti itulah yang diasah oleh LKP Erlangga. Selama pelatihan di LKP tersebut, selain diberikan materi inti (K3, chasis, mesin dan kelistrikan), Oghi pun diberikan materi public speaking, personality development, manajemen bengkel, dan digital marketing dasar. 
 
Manfaat dari program yang ada di LKP dimaksimalkan Oghi untuk dapat diaplikasikan ketika ia menjalankan usaha bengkel. Saat pertama kali membuka bengkel, LKP tersebut pun tidak lepas tangan begitu saja. Menurut Oghi, setelah lulus pun, ia tetap merasa dibimbing dalam menjalankan usahanya.
 
Oghi menjelaskan, “Saya mendapatkan pembinaan tentang bagaimana cara membuka usaha. Selain itu, beberapa kali saya juga minta nasihat langsung ke ke pembina dan instruktur Erlangga.” 

LKP Erlangga 

Dikenal sebagai Kota Proklamator karena terdapat makam Bung Karno, Blitar memiliki keistimewaannya sendiri. Di kota itulah, LKP Erlangga eksis untuk memberikan semangat pendidikan vokasi satu tahun ke masyarakat. Salah satunya adalah program studi Teknik Otomotif Sepeda Motor.
 
“Salah satu program studi unggulan kami ya Teknik Otomotif Sepeda Motor,” kata Direktur LKP Erlangga, Ida Sulistyowati.
 
Menurut Ida, dalam menghadirkan lulusan kompeten dan berdaya saing haruslah dibina secara intensif. Untuk itulah, ia menetapkan program pendidikan satu tahun, sembilan bulan pembelajaran dan praktik di LKP dan 3 bulan lainnya adalah PKL di Industri.
 
Puluhan industri sudah bermitra dengan LKP tersebut sehingga alumni yang lulus mendapatkan peluang besar untuk langsung bekerja. Bahkan, tak sedikit alumni yang belum wisuda, tetapi sudah direkrut oleh industri. 
 
Beberapa industri yang menjadi mitra LKP Erlangga adalah Ahass Marga Kartika, CV Yamaha Sumber Mulia Motor, CV Tirto Agung Motor, dan masih banyak lagi.  Dalam membentuk karakter peserta didik, LKP Erlangga pun memberikan penguatan karakter sebelum pembelajaran dan sepanjang masa pembelajaran berlangsung.
 
Salah satu alumni yang berhasil membuka usaha bengkel dan memiliki karakter yang bagus adalah Oghi. “Oghi itu wisudawan terbaik. Ketika lulus ditawari di tempat magang dan kami tawari juga di Ahass, tapi ia kurang berminat. Memang potensinya lebih besar kalau buka usaha bengkel sendiri,” tutur Ida.
 
Berdasarkan kegigihan Oghi itulah, Ida juga seringkali mengajak Oghi untuk menjadi motivator bagi adik-adik yang sedang menempuh pendidikan di LKP miliknya. 
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Baca juga:  Siswa SMK Panca Bakti Banjarnegara Ciptakan Mobil Listrik dari Daur Ulang Barang Rongsokan

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan