"Salah satu tantangan terbesar kami adalah minimnya tenaga pengajar yang memiliki kualifikasi akademik yang relevan dengan jurusan bahasa daerah Makassar," kata Ulfa dalam silaturahmi Merdeka Belajar, Jumat, 18 Maret 2022.
Dia menuturkan di saat yang sama tidak semua guru yang mengajarkan bahasa daerah Makassar merupakan penutur bahasa daerah Makassar. Hal itu mengurangi kekuatan revitalisasi bahasa daerah.
Ulfa menyebut Kabupaten Gowa bertumpu pada kolaborasi dengan berbagai kedinasan dan himpunan lain untuk upaya revitalisasi. Seperti berkolaborasi dengan organisasi Profesi Himpunan Pembina Bahasa Indonesia.
Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa juga berkolaborasi dengan dinas pariwisata dalam program Ayo ke Museum. Program ini melibatkan siswa SD dan SMP untuk mengikuti berbagai lomba.
“Kami berharap penuh kepada pemerintah pusat melalui Kepala Badan Bahasa untuk menyampaikan aspirasi kami mulai dari pemerintah daerah untuk terus menggaungkan program-program yang bersifat kedaerahan termasuk melakukan pendampingan dalam rangka melestarikan penggunaan bahasa daerah,” ucap Ulfa.
Saat ini, terdapat 718 bahasa daerah yang tersebar di 34 provinsi Indonesia. Dari jumlah tersebut, 25 bahasa daerah terancam punah dan 11 bahasa daerah punah.
Ada beberapa faktor penyebab kepunahan bahasa daerah. Pertama, penuturnya tidak lagi menggunakan bahasa tersebut.
Kedua, penutur tidak mewariskan bahasa kepada generasi selanjutnya, ketiga sikap penutur bahasa daerah yang menganggap bahasanya tidak mendesak lagi untuk digunakan.
Baca: Cegah Kepunahan, Bahasa Daerah Didorong Diajarkan Lewat Muatan Lokal di Sekolah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News