"Jadi, kami (PGRI dan Education International yang merupakan organisasi guru di tingkat global) merasa khawatir dengan kondisi guru saat ini. Profesi ini makin ditinggalkan, karena banyak yang tidak tertarik menjadi guru lagi," kata Unifah dalam seminar internasional "Go Public Fund Education", di Gedung Guru, Jakarta.
Hal tersebut terlihat dari semakin beratnya beban guru di Tanah Air yang tidak diimbangi dengan tingkat kesejahteraan dan perlindungan yang setimpal. Kondisi ini, kata Unifah, harus segera diatasi dan membutuhkan terobosan dari pemerintah.
Persoalan guru di Indonesia ini makin terlihat dari masih suburnya jumlah guru honorer. Saat ini jumlah guru honorer yang sudah beralih status menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) baru mencapai 500 ribu lebih dari total satu juta guru yang ditargetkan pemerintah menjadi PPPK.
Jumlah kebutuhan guru ASN di Indonesia saat ini, kata Unifah, sudah mencapai 1,2 juta guru. "PGRI sebagai satu-satunya anggota Education International dari Indonesia mendesak pemerintah untuk segera mengangkat guru honorer menjadi ASB PPPK maupun PNS," tegasnya.
Sebelumnya, data Educational Internasional mengungkapkan, terjadi krisis jumlah guru dan menurunnya minat generasi muda menjadi guru di sejumlah negara di dunia. Angka kekurangan tersebut mencapai 44 juta guru di seluruh dunia, sedangkan di Asia mengalami kekurangan 4 juta guru.
Baca juga: Tak Hanya di Indonesia, Krisis Guru Juga Terjadi di Dunia |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News