Ilustrasi Guru. Foto: Antara/Ahmadi
Ilustrasi Guru. Foto: Antara/Ahmadi

Penembakan Guru di Papua

Pemda Hingga Aparat di Papua Diminta Maksimal Lindungi Guru

Antara • 12 April 2021 16:07
Jayapura: Ketua Persatuan Guru RI (PGRI) Papua Mambraku Nomensen mengutuk aksi penembakan terhadap guru yang terjadi di Beoga, Kabupaten Puncak. Guru seharusnya dilindungi.
 
"Kami mengutuk penembakan yang menewaskan dua guru yang seharusnya dilindungi karena keberadaan mereka untuk meningkatkan sumber daya manusia (sdm) termasuk di Beoga," kata Mambraku di Jayapura, Senin 12 April 2021.
 
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Cenderawasih itu mengutuk dan menyesalkan penembakan guru yang sudah mengabdikan dirinya cukup lama di daerah yang terpencil dan rawan. Ia berharap tidak ada lagi guru yang menjadi korban penembakan oleh siapapun.

Baca: Penembakan Guru, PGRI Minta Pemerintah Beri Jaminan Keselamatan
 
Ia menegaskan, tidak banyak orang yang ingin bertugas dan bertahan di daerah terpencil, namun karena jiwa mendidik yang dimiliki mereka maka para guru bertahan dan bertugas guna mencerdaskan anak bangsa.
 
"Guru dan tenaga medis hendaknya selalu dijaga keamanan oleh semua pihak termasuk KKB," ungkap Mambraku.
 
Ia mengimbau guru-guru yang bertugas, khususnya di daerah rawan keamanan, senantiasa waspada. Aparat keamanan maupun pemda juga diminta maksimal melindungi mereka. Saat ini tercatat 27.000 guru yang tersebar di berbagai wilayah di Papua.
 
Aksi penembakan yang dilakukan KKB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, menyebabkan dua guru meninggal, yakni Oktovianus Rayo dan Yonatan Renden. Sejumlah guru dan tenaga kesehatan saat ini mengungsi ke Koramil Beoga serta rumah-rumah yang ada di dekatnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan