Pengukuhan guru profesional sendiri mengangkat tema “Penguatan Kompetensi Guru pendidikan Agama Islam dan Madrasah di Era Society 5.0”, merujuk tantangan yang dihadapi para guru di era digital kini. Data yang FITK UIN Jakarta mencatat peningkatan angka lulus dari sebelumnya.
Terdapat 95,18 persen profesi guru yang lulus dibanding dengan tahun akademik sebelumnya sekitar 87, 54 persen. Hal tersebut menjadi kebanggaan bersama bagi sivitas akademika Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang mengalami peningkatan dari 95,18 persen tersebut profesi Pendidikan Agama Islam menjadi lulusan yang paling tinggi dari profesi madrasah.
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Siti nurul Azkiyah, M.Sc, Ph.D, menjelaskan, tema pengukuhan guru profesional terkait perkembangan teknologi yang setiap saat teknologi semakin maju. "Jangan sampai profesi guru tergantikan oleh teknologi," kata Nurul di Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024.
Menurut Nurul, para guru profesional harus memberikan edukasi dampak negatif perkembangan teknologi kepada anak didik, mengajarkan sikap kritis anak didik. Selain itu harus membuat anak didik memiliki daya juang yang tinggi, melihat masa kini anak didik memiliki kecenderungan pada teknologi dan memiliki daya juang yang rendah.
“Jangan sampai profesi Bapak dan Ibu Guru tergantikan oleh teknologi. Saya harap Bapak dan Ibu guru terus meningkatkan kualitas menjadi guru yang berkualitas, guru yang hebat adalah guru pembelajar sepanjang hayat,” tutur Nurul.
“Jangan suka marah pada anak didik di kelas yang mungkin sering membuat ulah, cintai dan sayangi anak didik karena itu akan mengantarkan anak didik pada Indonesia emas 2045,” serunya.
Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Ahmad Tholabi, S.Ag., S.H., M.H,. M.A berharap dengan bertambahnya guru profesional dapat mewujudkan profesi guru bermutu di Indonesia. Ia juga menuturkan, terkait zaman sekarang yang sudah berubah.
Ia berharap para guru dapat menyesuaikan dengan zaman. Seiring zaman yang terus mengalami perkembangan tantangan bagi para guru tidaklah ringan.
“Prediksi para ilmuwan, kedepannya akan banyak profesi yang akan hilang dan tergantikan oleh teknologi. Dan ini merupakan tantangan. Profesi Kiai sudah mulai tergantikan, orang sekarang bertanya terkait hukum bukan datang mengunjungi kyai atau ustadz, tetapi bertanya kepada Google,” jelasnya.
“Kita ingin Bapak, Ibu guru untuk terus mengupdate kemampuannya, dan meng-upgrade ilmu pengetahuannya, dan juga harus kreatif, inovatif, dan tidak boleh gaptek," tambahnya.
Terpisah, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof, Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D, berharap pengukuhan guru profesional dapat menjadi pendorong para guru untuk terus mengabdi, dan berdedikasi sehingga para guru yang dikukuhkan dapat mencerdaskan anak- anak bangsa sehingga negara Indonesia ke depan akan lebih maju dan beradab.
"Dengan begitu perjuangan dan pendidikan yang dilakukan para guru diakui oleh dunia," imbuhnya.
Baca juga: FSGI Kritik Anggota DPD Bali yang Permalukan Guru Karena Hukum Siswa Menulis 1,5 Jam |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News