Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Ganefri menilai penundaan atau moratorium guru PNS dan hanya membuka PPPK justru berbahaya. Dampaknya, kata dia, bakal terasa 20 tahun mendatang.
"Kalau sekarang kita menerima satu juta orang, nanti ke depan 20 tahun akan pensiun satu juta orang, nah ini akan kolaps nanti," kata Ganefri dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi X DPR, Senin, 24 Mei 2021.
Menurutnya, ketersediaan guru PNS juga akan sulit di masa depan. Dia pun berharap rekrutmen PNS guru tetap berjalan setiap tahun.
"Jadi proses rekrutmen ini memang harus ada setiap tahun. Jangan ada istilah moratorium ini," terangnya.
Baca: Rektor UNP: Jangan Angkat Guru Honorer yang Lambat Loading
Dia juga berharap rekrutmen guru honorer menjadi PPPK dapat berjalan lancar. Kualitas guru honorer harus terjamin.
"Utamanya menjamin kualitas guru honorer yang direkrut itu sesuai visi pendidikan Indonesia yang ingin pendidik yang kompten sesuai tantangan revolusi industri 4.0," tuturnya.
Formasi guru menjadi yang terbanyak dalam rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun ini. Bahkan, pemerintah tadinya menargetkan bisa merekrut satu juta guru berstatus PPPK. Meskipun, ketersediaan formasi guru PPPK pada akhirnya hanya sekitar 500 ribu.
Pemerintah meniadakan rekrutmen guru CPNS tahun ini. Kebijakan tersebut memantik polemik. Kendati, pemerintah mengatakan kebijakan gaji guru PPPK sama dengan guru PNS. Bedanya, guru PPPK tak mendapat uang pensiun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id