Pemerintah sebetulnya telah memberkan afirmasi berupa tambahan poin guna melanggengkan guru honorer melewati seleksi PPPK. Namun, menurut Titi, para guru honorer lebih senang afirmasi yang diberikan berupa penurunan passing grade.
"Menurut saya penurunan passing grade lebih efektif. Karena menyusur semuanya kan. Walaupun saya urus honorer K2, tapi saya tidak menutup mata bagi temen-teman lain yang non K2, yang sama-sama mengabdi," kata Titi kepada Medcom.id, Jumat, 17 September 2021.
Baca: Passing Grade PPPK Guru Sulit Ditembus, Kemendikbudristek: Ada Kesempatan Kedua
Dia berharap penurunan passing grade dapat dilakukan hingga 100 poin. Menurut dia, kebijakan itu merupakan bentuk bantuan yang nyata kepada guru honorer untuk menjadi ASN.
"Yang sekarang 320 sampai 325 passing grade mata pelajaran, taruh jadi 200 lah. Itu kan sangat membantulah, atau 150 lah. Itu sangat membantu," sebutnya.
Titi mengatakan, penurunan nilai ambang batas itu juga akan berdampak pada kondisi psikologis para guru honorer. Guru akan lebih optimistis untuk lulus seleksi jika passing grade turun.
"Kalau bicara psikologis penurunan passing grade sangat mempengaruhi psikologis untuk memotivasi guru," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News