"Kita kan hanya disiapkan untuk tatap muka, bukan tatap muka sekaligus tatap maya," kata Satriwan dalam sebuah talkshow daring dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Rabu, 5 Mei 2021.
Satriwan mengakui pemerintah telah berupaya memberikan pelatihan bagi para guru untuk membekali pembelajaran secara daring dan luring. Namun, menurut dia, pelatihan-pelatihan yang ada belum berjalan maksimal.
"Memang selama PJJ ini Kemendikbud ada pelatihan-pelatihan. Tapi, tidak atau belum mengakomodir kawan-kawan (guru) yang tidak mempunyai akses terhadap internet," terang dia.
Baca: Disdik Ketapang Ancam Pecat Guru yang Nekat Mudik
Artinya, pelatihan yang disiapkan pemerintah pun tidak bisa diikuti. Dia pun meminta pemerintah untuk dapat menyediakan pelatihan blended learning, sebab PTM terbatas telah diwajibkan kepada sekolah yang guru dan tenaga kependidikannya telah divaksinasi.
"Tapi saya rasa negara bertanggung jawab dalam hal ini untuk memberikan pelatihan tapi yang afirmatif. Tidak bias kita. 514 kabupaten ini sangat beragam penanganannya," tuturnya.
Pemerintah mewajibkan sekolah memberikan opsi PTM terbatas. Khususnya, bagi sekolah yang guru dan tenaga kependidikannya sudah menjalani vaksinasi.
Namun, keputusan akhir untuk mengirim anaknya ke sekolah tetap ada di orang tua. Artinya, sekolah harus tetap menyediakan opsi belajar daring.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News