Pemecatan guru karena kritik sangat disayangkan oleh pengamat pendidikan dari Vox Populi Institute, Indra Charismiadji. Menurutnya nasib guru tak seharusnya dipertaruhkan akibat sikap kritis guru itu sendiri.
"Kalau dampaknya sampai guru tersebut kehilangan pekerjaan ini sangat disayangkan, hanya karena kritik. Jadi guru itu kan malah harus kritis," kata Indra kepada Medcom.id, Kamis 16 Maret 2023.
Malah seharusnya Sabil mendapat apresiasi. Karena saat ini pun sangat jarang guru yang berani melontarkan pandangan kritisnya. "Jadi harusnya mengapresiasi malah kalau ada guru yang berani mengkritik dan itu yang menjadi bagian dan contoh buat murid untuk berpikir kritis," tuturnya.
Permasalahan apakah kritik itu disampaikan dengan cara tidak pantas atau dengan bahasa yang kurang tepat, Indra beranggapan, hal itu dapat dibicarakan. Sebagai pejabat publik, harusnya hal itu bisa dijadikan pembuka diskusi yang baik.
"Kalau apa memang itu bahasanya kasar atau tidak, sebagai pejabat publik itu ya baiknya diterima saja," imbuhnya.
Dalam surat pengakhiran hubungan kerja, ditulis mulai 14 Maret 2023, Sabil tidak lagi memiliki hubungan kerja sama dengan SMK Telkom. Sedangkan alasannya yaitu melanggar etik guru dan melanggar tata tertib yayasan.
Pemecatan Sabil itu, bermula saat dirinya mengkritik unggahan Ridwan Kamil, yang sedang melakukan Zoom dengan siswa SMP Tasikmalaya, terkait donasi yang digalang oleh para siswa, untuk membeli sepatu rekannya yang rusak.
Dalam video yang diposting oleh Ridwan Kamil, terlihat dia berkomunikasi dengan para siswa dengan memakai jas berwarna kuning. Melihat hal tersebut, Sabil kemudian menuliskan komentarnya dengan menanyakan posisi Ridwan Kamil saat itu.
"Dalam Zoom ini, maneh teh keur jadi gubernur Jabar, atau kader partai atau pribadi Ridwan Kamil (Dalam zoom ini, kamu sedang menjadi gubernur Jabar, atau kader partai, atau pribadi Ridwan Kamil)," tulis Sabil dalam komentarnya.
RK membalas komentar dari Sabil dengan menulis "Ceuk Maneh Kumaha?". Komentar Sabil ini kemudian menjadi sorotan netizen dan dianggap tidak sopan, karena menggunakan kata 'maneh'.
Sementara Ridwan Kamil mengatakan, dirinya sebagai Gubernur Jawa Barat tidak antikritik. Namun dalam konteks yang terjadi saat ini, dia melihat sang guru keliru dalam pemilihan kata dan perlu diingatkan.
Ridwan Kamil juga mengaku telah menelepon ketua yayasan yang menaungi Sabil bekerja untuk menarik surat pemberhentiaan dirinya sebagai guru.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Baca juga: Guru SMK yang Kritik Ridwan Kamil Dipecat, P2G Kecam Yayasan dan Disdik Jabar |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News