"Masih kita investigasi. Saat ini kami terus melakukan investigasi dengan pihak-pihak lain terkait hal ini," terang Dirjen GTK, Iwan Syahril kepada Medcom.id, Jumat, 20 November 2020.
Namun, Iwan menegaskan jika data itu benar, maka kebocoran bukanlah bersumber dari sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kemendikbud. Kebocoran diduga dari sumber lainnya yang belum diketahui.
"Kami dapat menyampaikan bahwa tidak terjadi kebocoran data pada sistem Dapodik. Kemendikbud telah menelusuri detil data dimaksud dan hasilnya tidak bersumber dari Kemendikbud," tegas Iwan.
Baca: Data Pribadi Penerima BSU Kemendikbud Diduga Bocor
Kemendikbud memahami bahwa animo masyarakat sangat tinggi terkait program BSU. Iwan memastikan Kemendikbud tidak akan berhenti untuk memberikan pelayanan terbaik. Dia juga menegaskan kembali komitmen menjaga perlindungan data pribadi. Utamanya, yang dikelola melalui sistem pendataan pendidik dan tenaga kependidikan nasional.
"(Perlindungan data pribadi) sesuai peraturan perundangan yang berlaku tetap terus terlaksana," ungkapnyanya.
Kemendikbud sedang mendistribusikan BSU untuk PTK non PNS atau honorer. Di tengah prosesnya, kabar tersebar data pribadi yang diduga PTK penerima bantuan menyeruak.
Medcom.id mendapati data tersebut terlampir dalam format Microsoft Word dangan nama file 'Data Penerima BSU Guru Honorer'. Di dalamya, terdapat daftar 175.000 nama guru. Lengkap dengan tempat tugas guru, kecamatan, Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK), Nomor Induk Kependudukan, ID BSU, Nama Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) tempat tanggal lahir, nama ibu kandung, nama tempat tugas, nomor rekening hingga kantor wilayah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News