Kepala SDN 1 Laikang, Makassar, Sulawesi Selatan, Ridwan. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Kepala SDN 1 Laikang, Makassar, Sulawesi Selatan, Ridwan. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Sempat Putus Sekolah hingga Kerja Serabutan, Guru Penggerak Ubah Hidup Ridwan Jadi Kepsek

Ilham Pratama Putra • 20 Februari 2024 17:44
Makassar: Kepala SDN 1 Laikang, Makassar, Sulawesi Selatan, Ridwan, tak pernah menyangka berada di posisinya hari ini. Betapa tidak, ia berasal dari keluarga dengan ekonomi lemah dan sulit mengakses pendidikan.
 
Bahkan, ketika SD ia pernah mengalami putus sekolah. Ridwan terpaksa bekerja serabutan guna mencari dan menambah dana untuk melanjutkan sekolah.
 
"Tapi selalu ada motivasi, ada dorongan dalam diri saya betapa susahnya di waktu saya menempuh pendidikan di masa SD, saya sempat tak selesai SD, sampai saya putus sekolah. Sampai harus bekerja serabutan begitu," kenang Ridwan di kantor Bupati Pangkajene, Sulawesi Selatan, Selasa, 20 Februari 2024.

Dengan segala upaya itu, Ridwan melanjutkan sekolah bahkan mencari biaya untuk bisa kuliah Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Lulus di Universitas Negeri Makassar pada 2004, ia langsung mengejar target menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai guru.
 
Dia memenuhi sertifikasi Pendidikan Profesi Guru (PPG). Hingga akhirnya ia menggapai cita-citanya di 2006 sebagai guru dan ditempatkan di SDN 18 Tumampua, Pangkajene wilayah kepulauan.
 
"Jadi, itu pengalaman yang menurut saya paling spesial dalam hidup itu karena penuh tantangan, penuh perjuangan di mana saya harus berjuang sekuat tenaga kalau boleh dibilang. Ketahuilah bahwa nyawa taruhannya saya harus mengajar di daerah terpencil, tepatnya di Pulau Sapinggang. Saya juga di sana sempat sakit malaria cukup lama," ungkap dia.
 
Setelah menjadi guru sekian lama, kini kesempatan menjadi kepala sekolah terbuka. Hal itu seiring hadirmya program Guru Penggerak.
 
Program Guru Penggerak merupakan pendidikan bagi guru. Program ini mempersiapkan guru sebagai pemimpin pembelajaran yang inovatif sehingga mampu menjadi kepala sekolah yang membawa dampak baik bagi dunia pendidikan.
 
"Saya sama sekali tidak sangka, di tahun 2020 kemarin saya diterima sebagai Guru Penggerak angkatan ketiga. Dan setelah berproses sekarang menjadi kepala sekolah," ujar dia.
 
Dia langsung memasang target lebih tinggi dengan meningkatkan kompetensinya. Ia memilih melanjutkan studi S2.
 
"Dan alhamdulillah saya diterima di Universitas Bosowa dengan beasiswa. Karena prestasi saya, dan juga lulus waktu dulu itu di Universitas Negeri Makassar saya juga lulusan terbaik dari 800 mahasiswa," beber Ridwan.
 
Baca juga: Tinggalkan Keluarga 14 Tahun, Rismawati Cerita Perjuangannya hingga Jadi Guru Penggerak

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan