Maka, dia pun mengeksekusi ide keduanya untuk dijadikan bisnis yang diberi nama Coconesia.
Memanfaatkan teknologi, Elvin pun mengundang influencer agar usahanya semakin terkenal. Tidak diduga, justru muncul banyak pertanyaan untuk waralaba. Kini, usaha Elvin bisa berjalan lagi.
“Untuk jasa cuci sepatu, saya juga buka di Kalimantan. Kalau yang Coconesia ini, akan ada lima cabang lagi di Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu, Andreas Probo Saputro turut menceritakan bagaimana Manna Kampus, yang
sebelumnya bernama Mirota Kampus bisa melewati masa-masa suram pandemi. Dia tidak menampik, pandemi virus corona ini juga menjadi ancaman besar usaha di bagian retail.
Di Yogyakarta, cukup banyak usaha retail yang terdampak akibat covid-19 dan memilih untuk gulung tikar. “Kami mulai memanfaatkan teknologi. Misal, layanan belanja online kami gencarkan di awal pandemi. Saat itu, belanja online kami meningkat sekian ratus persen sampai kami kewalahan,” ujar Andreas.
Tidak hanya memanfaatkan layanan daring, menurut Andreas, Manna Kampus bisa berdiri tegak di tengah pandemi juga karena strategi yang tepat. Pihaknya mengakui, ada penyesuaian produk dan sumber daya manusia (SDM), serta memilih untuk memanfaatkan talenta yang dimiliki karyawan yang ada.
“Kuncinya adalah lebih murah dan berkualitas, berubah dan berbeda, konsisten dan tanggap sosial,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News