Selama tiga hari berturut-turut, ratusan peserta dari kalangan siswa SMA, mahasiswa dari kampus-kampus di sekitar Bandung, praktisi desain dan arsitek, serta masyarakat umum mengikuti rangkaian workshop, kompetisi, dan diskusi.
“Ini merupakan acara pertama di awal tahun 2025 yang penuh kreativitas dan semangat kolaborasi. Kemarin selasar exhibition hall Maranatha dipenuhi hampir 200 peserta yang praktik merakit dan finishing puluhan nakas,” beber Ketua Bidang Medkom & Humas Maranatha, Iwan Santosa, dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Jumat, 31 Januari 2025.
Peserta dapat merasakan langsung pengalaman membuat nakas saat mengikuti sesi workshop “Modular Furniture” bersama TACO pada hari kedua, 22 Januari 2025. Sehari sebelumnya, juga diselenggarakan workshop “Public Space Material for Interior and Exterior” bersama Roman.
Pada sesi ini, peserta langsung praktik memasang material keramik menjadi sebuah kolase desain yang estetis dan fungsional. Pada hari terakhir, 23 Januari 2025 diadakan workshop “Interior Trend 2025 & Styling” bersama Ruqayyah Cetta, S.Ds., Visual Merchandiser Moiehaus. Sesi workshop ini menjadi lebih meriah karena dilanjutkan kompetisi memperebutkan hadiah berupa Panton Chair.
Selain itu, diselenggarakan juga workshop “Back to Nature with Terrarium” bersama Zwasty Paskahlia Ramma, S.P., M.Ars., IAILI, seorang arsitek lanskap; kemudian “Flower Arrangement for Your Home” bersama Della Octa, S.Ds., interior & floral designer, juga Wakil Ketua Lembaga Sertifikasi Kompetensi Seni Merangkai Bunga dan Desain Floral.
Program Sarjana Desain Interior Maranatha juga mengadakan diskusi berkolaborasi dengan Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) pada sesi Design Talks 13 mengangkat topik “Legal Protection for Interior Designers”.
Sepanjang tiga hari penyelenggaraan, Exhibition Hall Maranatha dipenuhi ratusan karya yang dipamerkan dalam pameran bersama. Salah satunya, exhibition tour empat negara (Taiwan, Thailand, Malaysia, dan Indonesia) bertajuk “Runes in Sustainable Blessing, Multicultural Flow Pray and Bless Project”.
Baca juga: 'Spirit of Bandung 2024' Angkat Isu Kearifan Lokal di Tengah Transformasi Digital |
Dekan Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif Universitas Kristen Maranatha, Krismanto Kusbiantoro, menekankan pentingnya kolaborasi lintas bidang dan lintas pihak. “Kolaborasi dengan banyak pihak inilah yang menjadi keunggulan pendidikan desain di Universitas Kristen Maranatha,” tegas Krismanto.
Nava Sajiva adalah sebuah proyek kolaborasi yang memfasilitasi multipihak dan multibidang untuk bekerja sama dalam sebuah ajang kreatif. Mahasiswa dapat bersentuhan langsung dengan dunia industri, merasakan pengalaman bekerja sama dengan banyak pihak, dan bertemu para pakar serta praktisi profesional.
Pentingnya kolaborasi juga dirasakan oleh pihak industri dan praktisi yang menjadi mitra ataupun sponsor. Nava Sajiva diharapkan dapat mendorong terciptanya kolaborasi yang semakin kuat agar dunia desain Indonesia dapat semakin berkembang.
Setelah sukses menggelar pre-event di kampus, Universitas Kristen Maranatha akan menggelar main event dengan skala lebih besar.
Puncak acara Nava Sajiva akan diselenggarakan pada 12-16 Februari 2025 di 23 Paskal Shopping Center, pertama kalinya di Bandung menghadirkan “Experience Space” yang unik dan inovatif. Wakil Ketua Panitia Nava Sajiva 2025, Yudita Royandi, mengatakan Nava Sajiva experience space akan memberikan pengalaman istimewa bagi pengunjung.
“Experience space ini dibangun untuk memberikan pengalaman visual, audial, taktil, dan lain-lain, yang dapat dirasakan langsung saat itu juga, bahkan dapat membawa memori ke masa lalu,” jelas dia.
Nava Sajiva “Experience Space” 2025 akan menghadirkan pengalaman melalui rancangan khusus kolaborasi empat desainer interior Indonesia. “Keempatnya mewakili dunia akademisi, praktisi, profesional dan asosiasi profesi, termasuk desainer yang karyanya dikenal unik dan sudah diakui nasional maupun internasional,” kata Yudita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News