Kompetisi ini berlangsung secara daring sejak Mei 2021 di Universitas Andalas selaku tuan rumah. Puncak acara dilaksanakan secara hybrid dan disiarkan secara langsung di kanal Youtube Pusat Prestasi Nasional pada 19 September 2021.
Tim mahasiswa Telkom University yang beranggotakan M.Yusuf Basqara, Akhdan Pangestuaji, Pramudia Putra Pamungkas merupakan berhasil meraih juara ketiga untuk kategori Inovasi Teknologi Digital Pendidikan. Mahasiswa Fakultas Ilmu Terapan Telkom University ini tergabung dalam Tim Kemendikbud dengan dosen pembimbing Alfian Akbar Gozali.
Yusuf menceritakan, ia bersama tim berhasil membuat sebuah aplikasi bertajuk 'Re Carbon'. Ini merupakan sebuah aplikasi pendidikan lingkungan sebagai langkah mengurangi emisi karbon (CO2) dan peningkatan kepedulian lingkungan.
Ia menjelaskan, di dalam aplikasi ini terdapat kalkulator karbon yang berfungsi untuk menghitung emisi karbon individu. Kemudian, ada fitur pembelajaran dan gamifikasi untuk merealisasikan pengurangan emisi karbon melalui task-task yang diberikan.
"Dan akan diberikan rekomendasi kegiatan apa saja yang perlu dilakukan untuk mengurangi emisi karbon tersebut." jelas Yusuf mengutip siaran pers Telkom University, Senin, 27 September 2021.
Baca: Mahasiswa USK Ciptakan Detektor Penyakit Paru Obstruksi Kronis
Yusuf menceritakan, inovasi ini berawal dari ketertarikan dirinya mengatasi isu-isu lingkungan/perubahan iklim, tumbuh sejak Yusuf menjadi relawan sekaligus mengikuti kompetisi terkait Sustainable Development Goals (SDGs).
"Aplikasi yang kami buat ini awalnya untuk memenuhi tugas mata kuliah tingkat 2, namun berdasarkan hasil diskusi bersama tim dan dosen pembimbing akhirnya kami kembangkan lebih lanjut, pengembangan aplikasi ini juga berdasarkan keresahan kami terhadap isu lingkungan yang saat ini sedang merebak." jelasnya.
Yusuf berharap aplikasi ini bisa terus dikembangkan, bahkan bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Dengan begitu, dapat membantu mengatasi isu lingkungan saat ini.
"Aplikasi ini akan terus kami kembangkan, dan akan terus dilakukan evaluasi lebih lanjut sehingga kami dapat menciptakan startup yang bergerak di bidang lingkungan/perubahan iklim sehingga aplikasi ini nantinya akan sustainable sebagai ekosistem yang besar dalam menggerakan banyak elemen masyarakat," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News