Mendapat informasi terkait program KBMI dari salah satu dosen Informatika UKDW, Samuel lantas mengajak Krisna dan Raymond untuk menyusun proposal pengembangan bisnis Kedai Kopi Kampus. Awalnya, Samuel mengaku hanya iseng mendaftar untuk menambah poin keaktifan.
"Namun dalam proses penyusunan proposal, kami semakin bersemangat untuk mengembangkan bisnis ini. Tidak hanya dari segi profit, kami juga berharap memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar seperti memberikan lapangan pekerjaan bagi yang membutuhkan. Kami pun berkonsultasi ke Kepala Centrino terkait pengajuan proposal kami,” tuturnya.
Melalui hibah KBMI ini, Samuel berharap usahanya bisa berkembang lebih besar lagi. Dana yang diterima akan digunakan untuk mengembangkan fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan. Ia juga sedang merancang program kopi kampus sebagai sarana edukasi para penikmat kopi kampus.
“Kami sudah berbagi tugas, saya mengontrol langsung bisnis kopi kampus mulai dari memastikan suplai, manajemen pegawai, kualitas produk, dan keuangan," terangnya.
Sedangkan Krisna lebih fokus dalam pengembangan program kopi kampus dan menjalin mitra. Sementara itu, Raymond fokus ke publikasi media dan pemasaran.
Selain meningkatkan profit, Samuel berharap bisa membangun sebuah komunitas yang bisa menjadi wadah bagi para penikmat kopi, khususnya mahasiswa, sehingga mereka dapat belajar seluk beluk bisnis kopi serta memanfaatkan ilmu tersebut untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Dosen Pembimbing Samuel, Winta Tridhatu Satwikasanti mengatakan sangat mengapresiasi semangat wirausaha dan konsistensi dari Kedai Kopi Kampus. Winta mengungkapkan bahwa ini adalah salah satu contoh bagaimana ide kewirausahaan bisa berawal dari pengalaman di luar kampus maupun hobi.