"Ini bentuk kepedulian universitas dengan berbagi sayur dan beras. Kenapa sayur, karena sayur dan beras itu identik dengan masyarakat, identuk dengan rakyat dan umat. Rakyat tidak butuh gaji tinggi, hanya butuh makan sehari-hari sebagaimana disimboliskan melalui sayuran dan beras," ujar Rektor UMS Prof Harun Joko Prayitno, di Solo, Rabu, 3 September 2025.
Mengusung tema "Mahasiswa Berbagi, Merawat Negeri, Kampus Peduli NKRI, aksi damai menyasar pengguna jalan mulai dari driver ojol, sopir, pemulung, hingga ibu rumah tangga. Alih-alih menggelar aksi demo dengan mengerahkan massa, nyatanya aksi damai yang dilakukan UMS berhasil menyampaikan pesan pada masyarakat.
Salah satu penerima beras dan sayuran, Andi mengaku mendapatkan manfaat dari bagi-bagi beras dan sayuran tersebut. "Saya senang, ini (aksi) baru pertama kali seperti ini. Saya senang mendapatkan beras dan sayuran, ini lebih bermanfaat bagi saya," beber Andi.
Baca juga: BEM se-UI Desak Pemerintah Segera Perbaiki Kondisi Sosial Politik Tanah Air |
Sementara itu, Koordinator Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) UMS Muhammad A Fiko menambahkan, aksi damai digelar dengan konsep berbeda dibandingkan dengan yang lain. Kendati demikian, tujuan aksi adalah sama yakni menyikapi kondisi negeri saat ini.
"Kita aksi dengan bagi-bagj semvako. Terima kasih sekali pada Universitas sudah membantu aksi hari ini, berupa bantuan beras dan sayuran. Aksi ini berbeda, namun sama tujuannya menyikapi isu-isu negara saat ini. Kami berleran sebagai rakyat Muhamamdiyah yakni sebagai penengah. Harapannya ini lebih mengena pada masyarakat," ungkap Fiko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News