Jakarta: PDI Perjuangan (
PDIP) belum tegas menyatakan oposisi di pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-5. Hal tersebut dinilai untuk kepentingan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli mengatakan PDIP masih membutuhkan partai politik (parpol) di Koalisi Indonesia Maju (KIM). PDIP dapat menjalin koalisi dengan parpol-parpol tersebut di pilkada.
"Jika dinyatakan pada Rakernas takut ada anggapan bahwa PDIP jumawa, dan ini tidak baik. Karena PDIP butuh partai-partai dari KIM untuk koalisi
pilkada," kata Lili saat dihubungi
Medcom.id, Senin, 27 Mei 2024.
Lili mengatakan apabila sikap oposisi disampaikan terdapat kekhawatiran parpol di KIM akan menjauh dari PDIP. Lalu, PDIP akan melenggang sendirian.
"Nah jika disampaikan sekarang, partai-partai tersebut bisa menjauh, tidak mau berkoalisi dalam pilkada. PDIP jalan sendiri dan dijadikan '
common enemy' dalam pilkada," ujar Lili.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ogah gegabah menentukan sikap politik partai terhadap pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Megawati tengah fokus pada Pilkada 2024.
"Enak saja. Ini pasti wartawan yang ditunggu iki, sikap dari Rakernas," ucap Megawati dalam pidato penutupan Rakernas ke-5 PDIP di Beach City International Stadium, Jakarta Utara, Minggu, 26 Mei 2024.
Megawati mengatakan partainya sedang menyongsong pilkada. Dia memerintahkan kadernya menggandeng rakyat.
"Karena itulah hal terbaik saat ini adalah turun ke akar rumput untuk persiapan pilkada," kata Megawati.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))