Jakarta: Ketua Umum (Ketum)
Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyerahkan sepenuhnya kepada
Prabowo Subianto soal pembagian kursi kabinet jika ditetapkan sebagai presiden terpilih hasil
Pemilu 2024. Termasuk jatah kursi menteri yang diberikan kepada partai berlogo bintang mercy itu pada pemerintahan selanjutnya.
"Terkait dengan jumlah (menteri) akan diserahkan ke Pak Prabowo," kata
AHY di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, saat dikutip Kamis, 14 Maret 2024.
Prabowo juga dinilai memegang peranan penuh dalam pengisian pos menteri. Namun, AHY mengaku belum membicarakan posisi apa saja yang akan diisin Demokrat dalam kabinet Prabowo-Gibran Rakabuming Raka (
Prabowo-Gibran) usai ditetapkan sebagai pemenang Pemilihan Presiden (
Pilpres) 2024.
"Kita tidak bicara dulu posisi, karena kami ingin meletakkan segala sesuatu secara proper (baik)," ungkap dia.
Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) itu menyampaikan Prabowo dan
Koalisi Indonesia Maju (KIM) tengah fokus mengawal penghitungan suara Pilpres 2024. Urusan pengisian pos menteri baru dibahas setelah Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka ditetapkan sebagai pemimpin selanjutnya.
"Barulah secara moral dan etis kita bisa berbicara lebih jauh karena setelah itu baru Koalisi Indonesia Maju akan kembali berkumpul," ujar dia.
AHY mengaku sudah menghadap Prabowo. Calon Presiden (Capres) nomor urut 02 itu menyampaikan untuk sama-sama mengawal proses perhitungan suara.
"Kita akan membahas langkah langkah menuju ke 20 Oktober 2024 (pelantikan presiden terpilih). Tentu di antaranya selain kita membahas bagaimana menyiapkan langkah-langkah transisi yang baik, tapi bagaimana menyiapkan pemerintahan yang berkualitas dan capable ke depan," ujar AHY.
AHY mengatakan Prabowo akan meneruskan program dan kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika resmi ditetapkan sebagai presiden terpilih. Program tersebut akan dikombinasikan dengan visi dan misi Prabowo.
Selain itu, AHY menilai Koalisi Indonesia Maju yang terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat saat ini cukup kuat dan kokoh di parlemen. Namun, jika Prabowo memiliki pertimbangan lain, ujarnya, akan dibicarakan bersama koalisi.
"Beliau selalu mengajak kita bicara bersama, saya tidak ingin mereka menyampaikan di sini, kami ingin pemerintahan ke depan sukses, dikawal dengan baik oleh partai-partai pengusungnya. Tetapi kita juga ingin stabilitas di parlemen bisa dijaga," kata dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ABK))