Jakarta: Menteri Sosial (
Mensos) Tri Rismaharini yang marah-marah karena permasalahan penyaluran bantuan sosial (
bansos) menjadi sorotan. Marah-marah dianggap bukan jalan keluar menyelesaikan masalah tersebut.
"Tak cukup hanya sekedar marah-marah," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzili saat dihubungi, Minggu, 3 Oktober 2021.
Ketua DPP Partai Golkar itu menyampaikan banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan Kementerian Sosial (
Kemensos). Salah satunya, pendataan dan pemutakhiran data, pendistribusian, serta evaluasi bantuan sosial.
"Dan memastikan aparatur Kemensos bekerja sesuai sistem yang telah diperbaiki tersebut," ungkap dia.
Baca:
Komisi VIII Sayangkan Risma Kembali Marah-marah
Kemensos juga harus memperbaiki koordinasi, sinergi, dan pembagian tugas dengan jelas. Hal ini penting, terutama antara pemerintah pusat, daerah, dan penyalur bansos.
"Himbara (Himpunan Bank Negara), PT Pos, dan berbagai pihak dalam sistem bantuan perlindungan sosial itu," sebut dia.
Selain itu, dia menyampaikan permasalahan bantuan sosial tidak terjadi hanya di beberapa daerah. Namun, kasus-kasus ada hampir merata di pelosok Nusantara.
Permasalahan yang ditemukan Komisi VIII, yaitu ribuan bantuan sosial tunai (BST) yang gagal salur dan rekening dengan saldo kosong. Selain itu, ada penerima yang sudah meninggal, tetapi masih terdaftar.
Ace menyampaikan sumber semua permasalahan tersebut ialah pemutakhiran data. Alhasil, perbaikan sistem harus dilakukan.
"Termasuk dalam membangun koordinasi dengan pemerintah daerah dalam hal pemutakhiran data," ujar dia.
Sebelumnya, video singkat memperlihatkan Mensos Risma memarahi seorang pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Gorontalo. Kemarahan Risma karena perbedaan data bansos. Hal itu diduga mengakibatkan pendistribusian tak tepat sasaran.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((OGI))