Jakarta: Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan memberi skor kepada
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas kerja yang dilakukan selama ini. Kinerja kementerian yang dipimpin Siti Nurbaya Bakar itu diniliai cukup baik.
"(Skor) 12 dari 14 ya," kata Anies di acara Desak
Anies bertema Perempuan, Lingkungan Hidup, dan Agraria di Half Patiunus, Jakarta Selatan, Kamis, 18 Januari 2024.
Pemberian skor ini disampaikan Anies setelah mendapatkan pertanyaan dari pembawa acara Desak Anies. "Kira-kira ketika Mas Anies nilai, berapa nilai yang mas Anies sematkan untuk Kementerian Lingkingan Hidup dan Kehuatan ini mas?" tanya pembawa acara.
Setelah menjawab skor 12 dari 14, Anies menuturkan bahwa memberi penilaian kepada sebuah kementerian belakangan ini terasa sensitif. Secara tidak langsung Anies menyinggung soal pemberian skor pada Kementerian Pertahanan (Kemenhan) saat debat ketiga capres minggu lalu.
"
Ngasih nilai sensitif, ada yang abis itu ceramah nyebut angka terus," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Terlepas dari itu, dalam acara ini, khususnya soal lingkungan hidup, Anies menyampaikan Indonesia komitmen untuk emisi nol pada 2060. Menurut dia, komitmen itu harus diturunkan dalam bentuk kebijakan-kebijakan.
"Kita punya komitmen untuk
net zero emision di tahun 2060. Ini harus diturunkan dalam bentuk kebijakan kementerian, provinsi, kabupaten, privat sektor," ujar Anies.
Selain nol emisi, Anies menyampaikan Indonesia juga berencana untuk bisa menurunkan efek rumah kaca hingga 32 persen pada 2030. Namun, dia menyadari hal ini sulit untuk diwujudkan.
"Kita masih jauh dari situ. Bahkan kalau catatan kita, jauhnya agak mengkhawatirkan," ucap Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu menekankan pentingnya Indonesia memiliki aturan yang bisa menjangkau semua lapisan pemerintah dan sektor. Kemudian, Anies mendorong supaya ada percepatan penggunaan energi baru dan terbarukan.
Menurut Anies, Indonesia sudah memasang target 23 persen pada 2025 mendatang. Saat ini, kata dia, Indonesia baru mencapai 13 persen dalam percepatan penggunaan energi baru dan terbarukan.
"Mencapai tambahan 10 persen dalam waktu 2 tahun itu mission impossible. Satu tahun ya, ini 2024. Ini sebab banyak pemimpin ditandatangani tapi kita tidak susun eksekusinya. Ini harus dikerjakan tiap tahun," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))