Jakarta:
Polri harus selalu diingatkan soal netralitas dalam penyelenggaraan pesta demokrasi. Sebab, Korps Bhayangkara merupakan alat negara yang harus menjunjung tinggi netralitas.
"Layak untuk selalu diingatkan, Polri adalah alat negara bukan alat penguasa. Penguasa akan selalu berganti, negara dan Polri selamanya akan ada," kata pengamat kepolisian Bambang Rukminto saat dikonfirmasi, Kamis, 1 Februari 2024.
Peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) menilai netralitas Polri pada
Pemilu 2024 sangat disorot. Hal itu tak lepas dari penilaian masyarakat terhadap netralitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pemilihan Presiden (
Pilpres) 2024.
"Jangankan Polri, Presiden sebagai Kepala Negara saja demikian, apalagi Kapolri yang berada di bawahnya," ujar dia.
Sebelumnya,
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengunggah sebuah video dalam akun Instagram pribadinya untuk mengucapkan selamat hari lahir
Nahdlatul Ulama (NU) pada Rabu, 31 Januari 2024. Video itu menampilkan animasi sejumlah pria muslim berpakaian koko putih, sarung hijau, dan peci.
Namun, ada pula dua pria berkarakter Naruto memakai sarung hijau dan jaket. Mereka masing-masing berdiri di samping kiri dan kanan ujung. Kemudian, ada satu karakter orang berbadan gempal yang mengenakan celana hitam, kemeja dengan dua kantong di dada dan peci hitam. Dia berdiri di samping pria berkarakter naruto. Video itu berisi lagu latar belakang
Ya Lal Wathon.
Penggunaan kartun Naruto dan sosok pria berpeci hitam memakai kemeja berkantong dua di dada seakan menyerupai sosok paslon Capres-cawapres 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (
Prabowo-Gibran). Pasalnya, Prabowo memang identik menggunakan kemeja berkantong di dada dan bertubuh gemuk seperti kartun yang ada dalam video tersebut.
Begitu pula Gibran, yang identik dengan Naruto. Putra Sulung Presiden
Jokowi itu kerap kali menggunakan pakaian seperti Naruto.
Oleh karena video kartun itu, netralitas Polri dipertanyakan. Bahkan, netizen memberikan komentar Polri sangat jelas tidak netral.
Video ini sempat viral. Kemudian, setelah pewarta mempertanyakan kejelasan netralitas Polri, video tersebut dihapus sekitar pukul 11.16 WIB, Rabu, 31 Januari 2024. Namun, unggahan itu sudah direkam awak media.
Tanggapan Kapolri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan tanggapan bahwa unggahan di Instagram dengan karakter model tersebut sudah lama dilakukan Polri. Menurut Kapolri, penggunaan karakter itu sudah dilakukan hampir satu tahun.
"(Itu) merupakan apresiasi terhadap hasil animasi kelompok anak-anak disabilitas saat itu dan kita gunakan sebagai apresiasi terhadap anak-anak tersebut. Bisa dilihat postingan-postingan sebelumnya," kata Kapolri saat dikonfirmasi, Rabu, 31 Januari 2024.
Eks Kabareskrim Polri ini menyebut video dihapus karena mendapat masukan dari pewarta. Kemudian, agar tidak menimbulkan persepsi yang multi tafsir.
"Saya minta untuk dihapus. Terima kasih masukannya karena saya juga baru cek," ungkap jenderal bintang empat itu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ABK))