Jakarta: Publik menginginkan perubahan dan perbaikan berbagai aspek kehidupan pada Pemilu 2024. Hal itu merupakan hasil
survei pendapat yang dilakukan Indostrategic.
Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam menyampaikan 91,3 persen responden setuju atau menginginkan visi perubahan. Sedangkan 8,2 persen tidak setuju dan 0,5 persen tidak tahu.
"Ada 14 bentuk perubahan yang diinginkan untuk segera terwujud," kata Umam dalam konferensi pers virtual Rilis Survei Nasional Keberlanjutan VS Perubahan Dinamika Politik Menuju
Pemilu 2024, Jumat, 14 Juli 2023.
Dia menyampaikan lima bentuk perubahan yang paling diinginkan responden. Pertama, harga kebutuhan pokok terjangkau sebanyak 43,1 persen.
Kemudian, lapangan pekerjaan sebanyak 16,9 persen; kestabilan harga jual panen pertanian, perkebunan, dan nelayan 9,5 persen; serta pelunasan hutang luar negeri 7,7 persen.
"Serta harga BBM (bahan bakar minyak) terjangkau sebanyak 6,1 persen," ungkap dia.
Selain itu, dia menyampaikan 80,6 persen publik mengaku pernah mendengar visi perubahan jelang
Pemilu 2024. Kemudian, 83,9 persen menilai viis perubahan berarti program pemerintah yang lebih baik.
Menanggapi hasil survei tersebut, Wakil Ketua Umum
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid memaklumi hasil survei tersebut. Menurut dia, tujuan utama dari penyelenggaraan pemilu merupakan ajang perubahan elit politik eksekutif dan legistif.
Namun, perubahan yang dimaksud tidak bersifat total. Tapi perubahan dari keberlanjutan jalannya pemerintahan sebelumnya.
"Tidak berarti suksesi politik perubahan total tapi perubahan dari keberlanjutan dari pimpinan yang ada untuk terus eksis memberikan yang ada," kata Jazilul.
Sedangkan Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP
Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyampaikan hasil survei tersebut menunjukan adanya ceruk suara besar. Hal itu tentu saja harus dioptimalisasi Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KKP)
"Bagaiaman
capres (calon presiden) kami untuk semakin lekat dengan perubahan," kata Herzaky.
Survei dilakukan Indostrategic pada 9-20 Juni 2023. Jumlah responden sebanyak 1.400 orang yang dipilih dengan menggunakan
multi-stage random sampling.
Tingkat
margin of error survei tersebut sebanyak 2,62 persen. Survei dilakukan dengan metode
face to face interview.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ABK))