Sumatra Barat: Calon presiden (capres) nomor urut 1
Anies Baswedan menekankan pentingnya kontestan pemilihan umum (pemilu) turun ke lapangan, berinteraksi, dan berdialog dengan rakyat. Karena rakyat membutuhkan hal itu ketimbang
banner atau spanduk di berbagai lokasi.
"Kami ingin agar bapak ibu sekalian punya pengetahuan, punya informasi, bagaimana seseorang yang dicalonkan itu berpikir, bagaimana dia mengambil keputusan, bagaimana prioritasnya, bagaimana nilai yang dipegangnya, bagaimana komunikasinya, dan itu dilakukan, bukan dengan memasang banner dimana-mana tapi dengan hadir dan berdialog di mana-mana," kata Anies dalam program 'Desak Anies: Sumbar' di Lapangan Cindua Mato, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar), Rabu, 3 Januari 2024.
Anies mengatakan dengan membuka ruang dialog, masyarakat dapat menentukan sendiri setuju atau tidak dengan program-program yang ditawarkan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meyakini bahwa program yang ditawarkan tidak sepenuhnya disetujui.
"Semua hal yang kita bahas, yang tadi kita diskusikan, tidak mungkin 100 persen setuju, enggak mungkin. Apa dikatakan Anies lalu setuju 100 persen mungkin anda setuju 90 persen, mungkin 70 persen, tapi minimal Anda tahu 'saya setuju berapa persen'," ujar Anies.
Ia juga mengajak masyarakat berpikir rasional dalam menentukan pilihan di
Pemilu 2024. Terpenting, publik cermat melihat rekam jejak kontestan pemilu yang akan dipilihnya.
"Rasional itu artinya membandingkan, anda bandingkan, bandingkan apa saja. Tapi saya usul bandingkan rekam pikirannya rekam karyanya rekam prestasinya, rekam jejaknya, bandingkan, setelah dibandingkan jatuhkan pilihan," ucap Anies.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))