Pekalongan: Calon presiden (
capres) nomor urut 1
Anies Baswedan mengatakan dalam mengusung adanya perubahan demi kesetaraan dan keadilan di Indonesia dihadapi banyak tantangan. Termasuk pihak-pihak yang tak setuju dan kerap membuat dongeng.
"Kalau tidak setuju perubahan, menghalangi dengan membuat segala macam fitnah. Karena fitnah itu paling gampang. Cukup buat dongeng, disebarkan dan masuk ke kepala," kata Anies saat mengunjungi Pondok Pesantren Al Hasyimi, Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu, 24 Desember 2023.
Anies menekanan fitnah yang berseliweran dibuat-buat tanpa ada bukti yang jelas. Bahkan, dengan hanya berindikasi untuk mendiskreditkan pihaknya.
Tuduhan-tuduhan itu, kata Anies, bukan hal baru. Bahkan, sudah menjadi makanan sehari-hari kala dirinya menjabat Gubernur DKI Jakarta selama lima tahun.
"Ketika dihantam fitnah 5 tahun tidak ada yang terbukti, justru sebaliknya. NasDem itu partai yang tidak mendukung saat Pilkada. Lama-lama mereka melihat apa yang terjadi di Jakarta, kok beda ya dengan yang difitnahkan, akhirnya mereka berbalik mengatakan untuk berhenti menyebar fitnah," tutur Anies.
Ia turut menceritakan bagaimana calon wakil presiden, Muhaimin Iskandar ketika ditunjuk mendampinginya di Pilpres 2024. Namun, tak lama berselang langsung dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Saya itu ketika dikasih label macam-macam cuma berdoa semoga diberikan umur panjang supaya semua pernyataan itu dijawab dengan kenyataan, bukan dibalas dengan pernyataan lagi," tutup Anies.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))