Banjarmasin: Calon presiden (capres) nomor urut 1
Anies Baswedan ditanya publik boleh atau tidak memilih pemimpin gemas asoy (gemoy). Menurut Anies, publik bebas memilih pemimpin siapapun karena hal itu berkaitan dengan haknya.
"Emang boleh? Boleh enggak tuh? Boleh enggak? Bebas! Anda mau pilih karena keriting, karena warna matanya, boleh, karena warna kulitnya, boleh. Karena apapun juga boleh, apapun juga boleh," kata di acara 'Desak Anies episode 5 Banjarmasin', di Banjarmasin, Kalimantan Selatan dikutip dari YouTube Anies Baswedan, Selasa, 5 Desember 2023.
Anies menuturkan siapapun berhak untuk dipilih dan memilih. Sehingga, tidak ada larangan terkait hal itu dalam
kontestasi politik 2024.
"Jadi republik ini itu tidak ada larangan untuk dicalonkan dan tidak ada larangan untuk memilih alasan dalam memilih pasangan atau calon, jadi enggak ada larangan sama sekali, jadi tidak ada," tegas Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu hanya mengingatkan bahwa memilih sosok pemimpin dengan melihat rekam jejaknya. Anies menekankan pengalaman menjadi pemimpin juga harus dipertimbangkan.
"Dia pernah memimpin tidak? Kalau tidak pernah memimpin, apa yang bisa kita harapkan besok ketika dia dapat tugas. (Jadi) pertanyaan tuh," ujar Anies.
Selain itu, pemilih harus cermat sosok itu pemimpin dadakan atau tidak. "Dia memimpin dadakan atau memimpin sejak kecil. Ini pertanyaan ini," ucap Anies.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((END))