Yogyakarta: Bakal Calon Presiden (Bacapres) PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, ditanya sejumlah hal, termasuk persoalan saat menjabat
Gubernur Jawa Tengah, dalam acara Mata Najwa bertajuk '3 Bacapres Bicara Gagasan' di Grha Sabha Pramana (GSP) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa, 19 September 2023.
Salah satu yang disinggung yakni persoalan proyek pembangunan pabrik semen di Pegunungan Kendeng Jawa Tengah. Menjawab hal itu, Ganjar menyatakan dirinya tak bisa sepenuhnya disalahkan. Ia menyatakan hanya menjalankan kebijakan.
"Itu (proyek pabrik semen di Pegunungan Kendeng) kebijakan pemerintah sebelumnya," kata Ganjar.
Proyek pembangunan semen di Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah, diketahui menjadi polemik. Bahkan, kelompok masyarakat sampai menggelar berbagai demonstrasi di depan Istana Negara. Proyek tersebut dinilai bisa berdampak pada kerusakan lingkungan, termasuk kerusakan sumber mata air di wilayah Jawa.
Ganjar sempat menyebut melakukan sejumlah langkah dalam segala proyek pemerintah. Ia mengaku memberi ruang kelompok marjinal dalam proses pembangunan yang dijalankan.
"Setiap Musrenbang, gubernur (Ganjar ketika menjabar) mendatangi 6 karesidenan. Tiga kelompok awal saya temui; perempuan, penyandang disabilitas, kelompok anak-anak. Pejabat dan bupati belakangan," kata dia.
Ganjar juga mengaku melakukan upaya pendekatan ke masyarakat saat ada masyarakat menolak proyek tol di Brebes (Brexit). Ia mengeklaim hal ini bisa
selesai dengan baik.
"Saya mengajak tokoh masyarakat mendatangi warga yang menolak, itu setelah arus mudik dan balik. Setelah pertemuan, warga (penolak) itu bersedia pindah," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((MEL))