Jakarta: Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn)
Gatot Nurmantyo meyakini Komandan Kodim (Dandim) 0726 Sukoharjo Letkol Czi Slamet Riyadi tidak melanggar netralitas. Hal ini buntut munculnya baliho bergambar Dandim Slamet yang bersanding dengan calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka.
"Tidak mungkin dandim melakukan itu tidak mungkin, saya ulangi tidak mungkin dilalukan dandim," ujar Gatot ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 13 Januari 2024.
Gatot menjelaskaan tidak ada keuntungan bagi seorang dandim mempertaruhkan jabatannya untuk berpolitik. Sehingga, Gatot meyakini baliho tersebut dibuat oleh pihak yang tak bertanggung jawab.
"Itu dibuat aja,
makannya kalau ada foto kaya gitu dicek apakah ini teknik penggabungan dan sebagainya, itu kan gampang pasang foto," jelasnya.
Disamping itu, Gatot memastikan
TNI bersikap netral dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Terlebih sikap ini sudah dinyatakan tegas oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
"Kalau TNI saya yakin, ketika dia bicara di depan publik netral itu adalah perintah kepada bawahan," pungkasnya.
Diketahui, baliho tersebut terpasang di antaranya di kawasan persawahan di Kecamatan Bendosari dan Kecamatan Sukoharjo Kota. Adanya baliho tersebut ramai di media sosial dan telah dilaporkan kepada Bawaslu Sukoharjo.
"Kami menerima laporan dari warga terkait adanya spanduk itu pada Selasa, 9 Januari 2024. Usai menerima laporan, kami langsung menertibkan dan mengamankan, karena kami menganggap ada upaya memecah belah di Sukoharjo," ujar Ketua Bawaslu Kabupaten Sukoharjo Rochmad Basuki, di Sukoharjo, Jumat, 12 Januari 2024.
Menurutnya, Dandim Slamet Riyadi juga telah memberikan klarifikasi ke kantor Bawaslu Sukoharjo. Dalam klarifikasinya, ia memastikan bahwa pihaknya netral.
"Pak Dandim juga memastikan bahwa pihaknya tidak memerintahkan kepada siapapun untuk memasang APK itu," imbuhnya.
Di sisi lain, Slamet menegaskan spanduk bergambar foto dirinya dengan Prabowo-Gibran yang viral di media sosial tersebut merupakan fitnah dan berita bohong.
"Spanduk atau apk tersebut adalah fitnah yang ditujukan pada saya. Kemudian itu merupakan hoaks yang sengaja diciptakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Untuk mendiskreditkan atau memojokkan institusi TNI," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))