Makassar: Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan terus mencari tahu keberadaan mak-mak yang menjelek-jelekkan pasangan calon presiden nomor urut 01 Jokowi - Ma'ruf Amin.
Video berdurasi 45 detik memperlihatkan seorang mak yang sedang bertamu salah satu warga. Dalam video tersebut mak itu menjelaskan tentang kerugian dan akibat jika memilih Jokowi - Ma'ruf di Pilpres 2019 nanti.
"Saat ini kami belum dapat lokasi, tapi, Tim Cyber Crime terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui lokasi dalam video itu," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani di Mapolda Sulsel, Rabu, 6 Maret 2019.
Dicky mengatakan, pernyataan mak-mak dalam video tersebut berisi kampanye hitam dan penyebaran informasi bohong atau hoaks.
Dicky menjelaskan, mak-mak tersebut sudah mengucap pasangan calon presiden nomor urut 01 terpilih, pelajaran agama di sekolah akan hilang. Karena itu merupakan program mereka saat terpilih nantinya. Polisi memastikan isi perkataan atau video tersebut sudah melanggar undang-undang.
"Dalam video itu yang mengatakan bahwa jokowi akan mengubah pelajaran agama di sekolah dan pondok pesantren menjadi sekolah umum itu melanggar UU Ite nomor 19 tahun 2016," jelas Dicky.
Dicky kembali mengatakan, pihaknya juga bekerja sama dengan pihak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulsel untuk mencari tahu keberadaan dan penyebar video tersebut. Agar kasus tersebut bisa diselesaikan dengan cepat, karena cukup meresahkan masyarakat.
Dicky juga meminta kepada masyarakat yang mengetahui lokasi dan keberadaan emak-emak yang berada di dalam video tersebut untuk segera menginformasikan kepada pihak kepolisian.
"Kita harap bisa segera mengungkapkan kadus ini. Olehnya itu bagi masyarakat yang tahu keberadaan ibu itu tolong diinfokan dan bila ibu ini mau datang dengan baik-baik kami sangat menghargai itu," pungkas Dicky.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DEN))