Jakarta: Pasangan calon capres dan cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin disebut bakal menaikkan cukai rokok jika nanti terpilih. Kenaikan cukai rokok dilakukan untuk menurunkan angka perokok di Indonesia.
Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasbuhhal Thabrany menyebut harga cukai rokok Indonesia paling rendah di dunia. Di Singapura cukai rokok mencapai 90 persen dan Thailand 84 persen.
"Kita targetkan di pemerintahan ke depan jika Jokowi dan Ma'ruf terpilih cukai rokok kita naikkan di atas 57 persen," kata Hasbullah dalam diskusi Polemik MNC Trijaya, Jakarta, Sabtu, 9 Maret 2019.
Hasbullah mengatakan jika melonjaknya tren pengguna rokok di Indonesia menjadi perhatian khusus pemerintahan Jokowi. Masalah rokok, kata dia, bukan hanya soal kesehatan melainkan sosial, ekonomi, dan agama.
Atas hal tersebut, Jokowi-Ma'ruf bakal mencoba menyelesaikan persoalan naiknya perokok dengan menyesuaikan kondisi politik dan sosial. Terpenting, membangun kesamaan visi dengan masyarakat karena persoalan rokok tantangan bersama bukan hanya pemerintah.
"Detail kenaikan cukai rokok belum dirumuskan, tetapi konsensus bahwa membuat rokok tidak menjadi konsumsi utama masyarakat adalah fokus Jokowi-Ma'ruf," ujarnya.
Caleg dari PDI Perjuangan ini juga menilai bila kenaikan cukai rokok berguna untuk menutup defisit anggaran BPJS Kesehatan. Semua pihak terkait, termasuk Kementerian Keuangan bakal diajak berdialog soal kenaikan cukai tersebut.
"Saya kira Pak Jokowi sudah berkali-kali jangan menggunakan uang PKH, uang jaminan sosial untuk rokok," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((EKO))