Jakarta: Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjamin hasil rekapitulasi suara sementara yang dimiliki partainya valid. Ia pun berani hasil tersebut diaudit oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Bawaslu, Dewan Kehidupan Penyelenggara Pemilu (DKPP), hingga lembaga independen lainnya.
Hasto menuturkan penghitungan suara yang dilakukan PDI Perjuangan telah melewati prosedur yang benar. Dia pun menggunakan C1 sebagai sumber data.
"PDI Perjuangan menyatakan kesiapannya untuk diaudit, termasuk dokumen-dokumen C1," kata Hasto di gedung DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Senin, 22 April 2019.
Hasto menuturkan tawaran audit tersebut untuk menghindari klaim sepihak. Selain itu, audit sebagai bentuk transparansi partai politik saat melakukan rekapitulasi suara internal.
"Kami buka kepada publik karena kami tidak ingin ada pihak-pihak yang mengklaim tanpa didukung data, tanpa sistem yang bisa dipertanggungjawabkan kepada publik," ujar Hasto.
Tak hanya itu, partai berlambang moncong putih ini juga mempersilakan pengamat politik untuk mengaudit secara langsung. Ia yakin seluruh hasil perhitungan suara PDI Perjuangan dapat dipertanggungjawabkan.
Berdasarkan hasil perhitungan suara yang dimiliki PDI Perjuangan, bspnpusat.com, suara pasangan Jokowi-Ma'ruf sudah mencapai 58 persen dari 25.278.009 pemilih. Sedangkan suara untuk Prabowo-Sandi berkisar 42 persen atau sekitar 10.490.399 pemilih. Data yang masuk baru 17,41 persen atau 140.874 dari total 809.376 tempat pemungutan suara.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((MBM))