Jakarta: Intimidasi dialami sejumlah para akademisi di beberapa
perguruan tinggi. Mereka diminta tak menyampaikan kritik kepada
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Dosen-dosen yang mau bersuara di kontak untuk tidak jadi. Itu diterima UI, teman-teman di UNDIP, kemudian diterima beberapa rektor di Unika Atma Jaya, dan juga Suryapranata di Jogja,” kata Ketua Umum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur saat dikutip dari
Metro TV, Rabu, 7 Februari 2024.
Isnur menyebut pihaknya sudah menerima enam laporan intimidasi. Mereka mengajak para akademisi tidak takut dengan perlakuan tersebut.
“Kami mencatat sudah lebih dari enam, sampai saat ini kami terus mengumpulkan dan mengabarkan jangan takut, ini merupakan tantangan kita bersama,” ungkap dia.
Dari laporan yang diterima, ada berbagai jenis bentuk intimidasi yang diterima. Di antaranya, pihak-pihak kampus didatangi, dihubungi, dan diminta untuk membatalkan aksi kritik terhadap Jokowi.
Isnur menyebut hal serupa pernah terjadi pada 2020 lalu yang mana ada surat telegram dari Kapolri yang menyatakan adanya kontra narasi. Menurut Isnur hal tersebut tak bisa dibenarkan karena bukan kewenangan kepolisian.
Isnur juga menyinggung aksi intimidasi yang dilakukan beberapa preman saat Mahasiswa Trilogi, Jakarta saat sedang melakukan rapat.
“Keempat yang kami alami sendiri, YLBHI hari ini didemonstrasi, begitupun KontraS, jadi mulai ada upaya-upaya penggerakan masa,” ucap Isnur.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ABK))