Yogyakarta: Komisi Pemilihan Umum (
KPU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah mempertemukan perwakilan peserta
Pemilu 2024. Pertemuan untuk mengatur jadwal dan lokasi kampanye untuk menghindari konflik.
"Kami lakukan identifikasi lokasinya. Untuk menghindari gesekan, kami atur jadwalnya bagaimana," kata Ketua KPU DIY, Ahmad Shidqi di Yogyakarta, Selasa, 16 Januari 2024.
Upaya KPU DIY ini dilakukan menyusul konflik antarpendukung yang terjadi hampir setiap kampanye pemilu. Kota Yogyakarta menjadi salah satu lokasi terjadinya konflik. Selain itu, konflik pada Pemilu 2019 lalu juga terjadi di kawasan kabupaten Bantul.
Shidqi menyadari hal tersebut harus diantisipasi. Meski ada Bawaslu, pihak KPU memiliki peran dalam mencegah mengantisipasi dengan cara mengatur jadwal kampanye.
"Misal Sleman ada berapa lapangan. Kalau jadwal calon A di sini, calon B di sini. Lokasinya harus berjarak," jelasnya.
Ia mengatakan kampanye calon legislatif diperkirakan tak sebesar pada pemilu sebelumnya. Pihaknya memperkirakan kampanye Pilpres akan melibatkan massa lebih besar. Namun, kampanye Pilpres masih menunggu penjadwalan dari KPU pusat.
Shidqi mengungkapkan pertemuan dengan aparat kepolisian juga sudah dilakukan. Aparat akan menyiapkan dari aspek pengamanan saat kampanye terbuka berlangsung.
"Kampanye secara umum kan mulai 28 November (2023) sampai 10 Februari (2024). Khsuus mulai 21 Januari (2024) kampanye di media dan kampanye rapat umum sehingga pengaturannya harus lebih rinci," bebernya.
Ia menegaskan kampanye akan diatur agar yang memiliki potensi konflik tidak dijadwal bersamaan. Selain itu, juga memastikan aturan kampanye seperti apa yang bisa dilakukan di media.
"Dari DIY kami lakukan persiapan. Nanti KPU kabupaten/koya juga menyusun jadwal dan zonasi di tingkat provinsi dan kabupaten seperti apa," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DEN))