Jakarta: Pengamat Politik Ikrar Nusa Bhakti mengatakan dalam suatu kontestasi
Pemilu pastinya ada yang kalah dan menang. Menurutnya yang kalah sebaiknya berada di luar pemerintahan agar terciptanya keseimbangan.
“Karena bagaimanapun dalam sebuah demokrasi membutuhkan balancing, dan oposisi itu penting," kata Ikrar dalam tayangan
Metro TV, Jumat 16 Februari 2024.
Ikrar menyebut, menjadi oposisi bukan berarti apapun yang dilakukan pemerintah akan ditentang terus, jika ada hal yang baik pastinya pihak oposisi juga akan mendukung.
“Mereka itu kerja sama terus, pembuatan undang-undang mereka juga kerja sama, kemudian mau jalan-jalan ke luar negeri juga sama sama, Itu yang namanya elit politik seperti itu,” jelas dia.
Ikrar memberikan analisisnya jika dalam pemilu kali ini partai Gerindra menang makan ada sejumlah partai yang menurutnya pantas bergabung.
“Kalaupun sekarang Gerindra menang, yang pantas masuk dalam pemerintahan Gerindra itu Nasdem Golkar, dan Demokrat, karena memang akar mereka itu satu yaitu Golkar,” ungkap Ikrar.
Ikrar menyebut tidak baik jika menggabungkan partai yang tidak memiliki ideologi yang sama, apalagi tidak ada pihak oposisi yang menjadi pengkritik jalanya pemerintahan.
“Biar bagaimanapun dalam sistem parlementer biasanya itu kabinet ada juga the shadow government,” kata dia.
Ikrar menjelaskan
shadow government akan berperan sebagai pengkritik pemerintahan, tetapi jika ada hal baik yang dilakukan, pihak ini juga akan ikut mendukung.
Ikrar juga menyinggung soal pemerintahan Jokowi 2019 lalu dengan mengajak Gerindra dan PAN untuk masuk dalam parlemen. Menurutnya memang bagus untuk rekonsiliasi, politik akomodasi, dan sebagainya.
“Tapi itu tidak baik di dalam sistem pemerintahan, karena tidak ada namanya balancer, tidak ada penyeimbang dalam parlemen,” jelas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((KIE))