Jakarta: Wakil Presiden (Wapres)
Jusuf Kalla (JK) menyebut banyak
partai politik (parpol) menjadi pragmatis usai pemilihan presiden (pilpres). Salah satunya Partai Golkar.
JK menceritakan pengalamannya dalam Pilpres 2004 dan 2014. Dia mengaku tidak didukung
Golkar saat maju sebagai calon wakil presiden.
"Saya menjadi (wakil) presiden bukan didukung Golkar saya jalan sendiri nah," kata JK dalam diskusi politik di Universitas Indonesia (UI), Depok, Kamis, 7 Maret 2024.
Namun, partai berlogo pohon beringin itu memilih merapat kepadanya setelah berhasil memenangkan pilpres. Pergerakan itu dinilai hal biasa yang kerap terjadi.
"Tapi begitu menang kita, bergabung Golkar itu, itu biasa saja politik itu," ucap Kalla.
Eks Ketua Umum (Ketum) Golkar itu menyebut parpol yang kalah pindah mendukung lawan di pilpres merupakan hal yang lumrah. Sebab, tidak ada partai yang mau mengambil opsi oposisi dalam pemilu.
"Sekali lagi tidak ada partai yg didirikan atau mau jadi oposisi," sebut dia.
Menurut dia, partai politik sangat menginginkan berada di dalam pemerintah. Sebab, menjadi opsisi dinilai bukan pilihan yang tepat.
"Oposisi bagi partai adalah kecelakaan jadi karena itu banyak pragmatis," ujar Kalla.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ABK))