Jakarta: Calon Wakil Presiden (
cawapres) nomor urut 2,
Gibran Rakabuming Raka masih ramai menjadi pembahasan di jagat maya. Salah satu yang menarik perhatian publik adalah pertanyaan Gibran ke Cak Imin mengenai State of Global Islamic Economy (SGIE).
Gibran menanyakan hal tersebut tanpa menjelaskan kepanjangan dari SGIE. Cak Imin yang tidak paham akhirnya batal menanggapi karena mengaku tak pernah pernah mendengar SGIE.
"Saya tidak pernah mendengar istilah SGIE ini," kata Cak Imin.
Ketika ditanya balik apa itu SGIE, momen lucu terjadi ketika Gibran yang berniat menjelaskan kepanjangan SGIE justru melihat contekan yang ia bawa.
Mengundang sentimen negatif
Dalam paparan Drone Emprit, pertanyaan soal SGIE, justru mengundang sentimen negatif bagi Gibran.
Total percakapan tentang SGIE cukup tinggi, yaitu lebih dari 3.500 mention, dengan 71 persen diantaranya bernada sentimen negatif terhadap Gibran.
"Dari total 35.500 mention lebih, 71% sentimennya negatif, 24% positif, dan 5% netral. Total akun X yang turut dalam percakapan ini minimal 18.200 akun," terang penjelasan dari analis Drone Emprit.
Pertanyaan SGIE Gibran jadi bahan candaan
Tak hanya itu, pertanyaan SGIE yang dilontarkan Gibran kini menjadi bahan candaan di media sosial. Hal ini tak lepas karena Gibran menanyakan kepanjangan SGIE dengan pengucapan bahasa Indonesia (Es-Ge-I-E). Idealnya, karena kepanjangan SGIE berbahasa Inggris, seharusnya Gibran menyebut dengan lafal bahasa Inggris pula yakni S-Ji-Ai-I.
Alhasil, kini tagar ES GE I E menjadi
trending topic yang ramai dibahas warganet di media sosial.
"Singkatan bhs inggris SGIE di lafalkan di logat jawa es ge i e. bahkan baca singkatannya sambil liat meja. Yg wong asli inggris ae sampe jongor yo gak ngerti apa itu es ge i e," ujar seorang netizen.
"Saya juga bingung singkatan (es-ge-i-e) State of The Global Islamic Economy (SGIE), yang seharusnya singkatannya juga di ucapkan dgn ejaan bahasa Inggris. Mungkin pelatihnya cuma menulis di kertas, lupa mengingatkan cara baca singkatannya," timpal netizen lain.
"Dia aja yang ngasih pertanyaan nyontek kepanjangan Es GE I E," komentar salah satu akun.
"Es Ge I E... temannya Pe U Be Ge. Ada jg yg agak laen emang nih," tulis akun lainnya.
Apa itu SGIE?
SGIE atau singkatan dari State of The Global Islamic Economy adalah sebuah laporan yang dikeluarkan oleh DinarStandard di Dubai, Uni Emirat Arab.
Muhaimin menjelaskan, SGIE menjadi indikator penting dalam pengembangan ekonomi syariah global. Terlebih Indonesia merupakan salah satu negara berpenduduk muslim terbesar dunia.
Laporan SGIE ini membahas terkait ekosistem halal, mencakup industri kosmetik, pariwisata, sektor keuangan syariah, hingga industri makanan dan minuman.
Melansir laman Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF), data SGIE Report 2022 mencatat Indonesia mampu mempertahankan posisi keempat dunia dalam hal pengembangan ekosistem ekonomi syariah yang kuat dan sehat.
Makanan halal Indonesia
Melalui SGIE Report 2022, produk makanan halal (halal
food) Indonesia juga dilaporkan menempati peringkat dua dunia. SGIE Report 2022 menunjukkan kemajuan Indonesia dalam inovasi di beberapa aspek ekonomi syariah lainnya.
Di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (covid-19), Indonesia berhasil menduduki peringkat ke-4 dalam Global Islamic Indicator. Data SGIE Report 2020-2021 mencatat, 2020 Indonesia naik satu peringkat dari posisi ke-5 di 2019 dan posisi ke-10 di tahun sebelumnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((PRI))