Jakarta:
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan
debat terakhir calon presiden (capres) memiliki substansi yang cukup untuk menjadi rujukan bagi masyarakat dalam menentukan pilihannya. Situasi debat tidak terlalu panas seperti sebelumnya.
"Saya kira cukup menjadi rujukan. Kita lihat tadi malam lebih landai dibanding yang sebelumnya, dimana terjadi debat yang agak panas," kata Wapres Ma'ruf Amin di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Abu Dhabi, dilansir dari keterangan Sekretariat Wakil Presiden di Jakarta, Senin, 5 Februari 2024.
Dia mengatakan apa yang disampaikan para capres dan cawapres selama rangkaian agenda debat telah mencerminkan visi misi yang diusung masing-masing calon.
“Apa yang mereka sampaikan secara tertulis visi misi itu kan sudah bisa terevaluasi di dalam debat. Saya kira masyarakat jadi tahu, ketika capres atau cawapres menyampaikan, masyarakat jadi paham,” kata dia.
Wapres menegaskan lima kali debat capres-cawapres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah cukup untuk menjadi pertimbangan masyarakat dalam memilih. “Menurut saya lima kali itu sudah cukup mempresentasikan visi misi dan masyarakat saya kira sudah paham, sudah mengerti, dan mereka sudah bisa menentukan pilihan,” kata dia.
Wapres mengimbau masyarakat yang memiliki hak pilih untuk mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) dan menyalurkan haknya pada 14 Februari 2024. Dia juga mengajak seluruh pihak terkait, penyelenggara, para kontestan, maupun masyarakat untuk menjaga Pemilu 2024 berjalan dengan aman, damai, dan penuh kegembiraan.
“Saya kira kita sudah sepakat pemilu ini adalah
pemilu damai, pemilu yang menggembirakan. Oleh karena itu, jangan lagi ada hal-hal yang bisa merusak,” ujar dia.
Wapres menyebutkan adanya polarisasi politik akibat perbedaan pilihan dalam pemilu merupakan hal yang wajar. Tapi yang terpenting, polarisasi jangan sampai menimbulkan konflik dan perpecahan.
“Polarisasi boleh saja karena memang kita harus berbeda pilihan, tapi jangan membawa pembelahan, perpecahan bangsa,” kata dia.
Dia meminta para pemenang kontestasi Pemilu 2024 dapat merangkul para pihak yang kalah. “Dan siapa pun nanti yang unggul ya tentu harus bisa diterima. Kepada yang menang harus merangkul semua pihak, harus menjadi presiden dan wakil presiden dari seluruh rakyat Indonesia,” kata dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AZF))